Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perancis

Presiden Perancis: Saya Memahami Sentimen yang Diungkapkan dan Saya Menghormatinya

Macron mengaku dapat memahami mengapa Muslim dikejutkan oleh kartun kontroversial yang menggambarkan Nabi Muhammad.

Editor: Rizali Posumah
Istimewa.
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Joko Widodo. 

Tiga orang ditikam hingga tewas di Nice pada Kamis oleh seorang pria Tunisia yang tiba di kota Perancis selatan pada Kamis (29/10/2020).

Perancis segera meningkatkan kewaspadaan keamanan nasionalnya ke tingkat tertinggi, dengan peningkatan keamanan di tempat-tempat ibadah dan sekolah di seluruh negeri.

Pada awal Oktober, guru Samuel Paty dipenggal di pinggiran kota Paris setelah menunjukkan kartun kontroversial Nabi Muhammad kepada beberapa muridnya.

Menanggapi serangkaian serangan tersebut, Macron mengatakan Perancis tidak akan pernah menyerah pada kekerasan.

Masalah ini telah menyebabkan ketegangan dengan beberapa negara mayoritas Muslim, dengan patung pemimpin Perancis dibakar di Bangladesh dan perang kata-kata dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang mempertanyakan kesehatan mental Macron.

Deretan serangan lain di Perancis sebelum pembunuhan di gereja

Oktober 2020, guru bahasa Perancis, Samuel Paty, dipenggal kepalanya di luar sekolah di pinggiran kota Paris

September 2020, dua orang ditikam dan terluka parah di Paris dekat bekas kantor Charlie Hebdo, tempat militan melakukan serangan mematikan pada 2015

Oktober 2019, operator komputer polisi yang diradikalisasi, Mickaël Harpon, ditembak mati setelah menikam hingga tewas 3 petugas dan seorang pekerja sipil di markas polisi Paris

Juli 2016, dua penyerang membunuh seorang pendeta, Jacques Hamel, dan secara serius melukai sandera lainnya setelah menyerbu sebuah gereja di pinggiran Rouen di Perancis utara

Juli 2016, seorang pria bersenjata mengendarai truk besar ke kerumunan yang merayakan Hari Bastille di Nice, menewaskan 86 orang dalam serangan yang diklaim oleh kelompok Negara Islam (ISIS)

November 2015, pria bersenjata dan pelaku bom bunuh diri melancarkan berbagai serangan terkoordinasi di gedung konser Bataclan, stadion utama, restoran, dan bar di Paris, menyebabkan 130 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

Januari 2015, dua pria militan Islamis memaksa masuk ke kantor Charlie Hebdo dan menembak mati 12 orang.

Baca juga: Perancis, Negara yang Menjunjung Tinggi Sekularisme: Liberty, Equality, Fraternity

Baca juga: Aktor Pemeran James Bond Meninggal Dunia, Sean Connery Berpulang di Usia 90 Tahun

Baca juga: Peserta BPJS Kesehatan Harus Registrasi Ulang Hari Ini, Jika Tidak Dilakukan Hal ini Akan Terjadi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Presiden Perancis "Paham" Muslim Marah dengan Kartun Nabi Muhammad"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved