Perancis
Perancis, Negara yang Menjunjung Tinggi Sekularisme: Liberty, Equality, Fraternity
Sekularisme negara atau laicite menduduki posisi sentral dalam identitas nasional Perancis dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari moto Perancis.
Langkah yang disiapkan pemerintah dan dimasukkan ke parlemen pada akhir tahun mencakup:
Pengawasan yang lebih ketat terhadap organisasi olahraga dan perkumpulan lain sehingga tak menjadi medium pengajaran Islam,
Imam tak boleh didatangkan dari luar Perancis,
Peningkatan pengawasan pendanaan masjid,
Pembatasan home-schooling.
Macron juga mengatakan Perancis harus berbuat lebih banyak menawarkan ekonomi dan mobilitas sosial ke komunitas-komunitas imigran.
Ia menambahkan kemiskinan bisa dimanfaatkan oleh kelompok atau orang-orang berpaham radikal.
Pidato Macron mengundang reaksi kurang enak dari banyak pihak.
Pegiat hak asasi manusia Yasser Louati mengatakan, proposal pemerintah "memberi angin" kepada kelompok kanan jauh dan kelompok-kelompok anti-Muslim, sementara pada saat yang sama juga "sangat merugikan murid-murid Muslim" yang harus belajar di rumah karenna pandemi virus corona.
Tokoh Muslim, seperti Chems-Eddine Hafiz, melalui kolom di surat kabar menegaskan bahwa apa yang disebut sebagai konsep "separatisme Islam" tidak bisa ditujukan secara keseluruhan ke setiap Muslim di Perancis.
Ia menyatakan ada perbedaan yang jelas antara Islam sebagai agama dan ideologi Islamis.
Dengan hal itu pula terjadi banyak demonstrasi, yang menggambarkan Perancis sebagai "negara yang memperlihatkan Islamofobia".
(Ardi Priyatno Utomo)
Baca juga: Cara Klaim Token Listrik PLN Gratis November 2020, Cukup Buka www.pln.co.id dan Klik ini
Baca juga: Klaim Token Listrik Gratis PLN November 2020, LOGIN www.pln.co.id atau via WA 08122123123
Baca juga: VIRAL Video Polantas Tangkap Pencuri di Jalan Saat Operasi Zebra, Aksi Seorang Polisi Jadi Perhatian
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perancis: Sekularisme, Kartun Nabi Muhammad, dan Sikap Presiden Macron"