Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres Amerika 2020

Donald Trump Tuding Ada Kecurangan dan Penipuan Masif Jika Kalah, Joe Biden Terima Seandainya Kalah

Munculnya banyak survei dan polling yang mengunggulkan Joe Biden sebagai pemenang Pemilihan Presiden 2020, menimbulkan kecurigaan

Editor: Aswin_Lumintang
AFP
Donald Trump dan Joe Biden 

"Joe Biden hampir tidak mendapatkan apa pun."

Bibit keraguan yang tumbuh menunjukkan tantangan besar bagi Biden jika dia terpilih dan berusaha untuk menyatukan negara.

Tidak ada kandidat presiden utama AS yang pernah menolak menerima hasil pemilu.

"Itu membuatku takut sampai mati," kata pendukung Joe Biden, Jim Bower (62), dari Glendale, Arizona.

Ia menyebut bahwa Trump mungkin menggembor-gemborkan mengenai kecurangan sampai melewati Hari Pemilihan dan mencoba mendelegitimasi hasilnya jika dia kalah.

Capres AS dari Partai Demokrat Joe Biden bersama istri Jill Biden di Wilmington, AS pada 21 Agustus 2020.
Capres AS dari Partai Demokrat Joe Biden bersama istri Jill Biden di Wilmington, AS pada 21 Agustus 2020. (AFP)

Sementara itu, Biden mengatakan dia akan menerima hasil bahkan jika Trump menang.

Banyak pendukung Demokrat, seperti Bower, setuju.

"Jika Trump menang, dia menang," kata Bower, sambil bercanda bahwa jika itu terjadi ia dan istrinya akan pindah.

Beberapa pendukung Trump menggemakan klaim yang tidak benar atau tanpa bukti yang dibuat oleh presiden baru-baru ini.

Klaim yang tidak benar itu di antaranya surat suara yang keluar yang hanya menghilangkan nama Trump (tidak benar, menurut PolitiFact) atau dijual (tidak ada bukti untuk klaim ini) atau dibuang di sungai (tidak akurat).

"Saya pikir ada permainan curang jika Biden dinyatakan sebagai pemenang," kata Jamie Kobyluck dari Phoenix, 58 tahun, yang mengatakan dia telah memberikan suaranya untuk Trump.

"Jika Anda melihat gambar dari demonstrasi yang berbeda - Biden dan Trump - itu sangat berbeda. Bagaimana Trump bisa memiliki pemilih sebanyak itu?"

Di sisi lain, kampanye Biden memang jarang dan sangat menerapkan social distancing.

Trump mengambil pendekatan yang berbeda.

Ia mengumpulkan pendukungnya ke dalam ruang-ruang kecil pada demonstrasi seperti konser seperti yang terjadi di daerah Phoenix.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved