Berita Bolmong
Donatur Bayi Denis Datang dari Seluruh Indonesia, 'Mereka Menyumbang Meski Sedang Sulit Ekonomi'
Mereka berlomba - lomba memberi donasi kepada Denis, bayi asal Desa Matayangan, Kecamatan Dumoga Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong)
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Seruan "Matayang Memanggil" ditanggapi para netizen se-tanah air.
Mereka berlomba - lomba memberi donasi kepada Denis, bayi asal Desa Matayangan, Kecamatan Dumoga Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).
Denis yang masih berusia 15 hari menderita akibat perutnya membengkak sebesar perut orang dewasa.
Diagnosa dokter menyebut saluran makanan di usus dan pembuangan kecil.
Derita Denis beserta kemiskinan orang tuanya yang kerja serabutan dan tinggal di rumah hampir roboh diposting seseorang di medsos.
Baca juga: Maya Rumantir Cs Temui Pjs Gubernur Agus Fatoni, Bahas Pilkada dan Covid-19
Baca juga: Pjs Bupati Minut Clay Dondokambey Minta Jajarannya tak Matikan Ponsel saat Liburan
Baca juga: Hari Sumpah Pemuda, Warga Apresiasi Kegiatan Donor Darah DPC PDI Perjuangan Boltim
Lantas muncullah aksi galang dana untuk Denis di medsos. Salah satunya oleh pihak BFOX.CO.
"Para donatur berasal dari seluruh Indonesia. Dari Jawa, Jakarta, Gorontalo, Kalimantan dan lainnya," kata David Sumilat yang mengelola donasi tersebut kepada Tribun Manado di Lolak Senin (26/10/2020).
Sebut David, jumlah uang donasi beragam. Berkisar puluhan hingga ratusan ribu.
Pernah, ungkap dia, seorang mahasiswa dari sebuah daerah di Indonesia memberi donasi.
Bunyi WA nya ke David lirih.
Baca juga: Tim Satgas Covid-19 Kota Kotamobagu Dapati 12 Tempat Usaha Tak Patuhi Protokol Kesehatan
"Katanya ia hanya bisa kasih Rp 20 ribu. Karena ia hanya pelajar," katanya.
Sebutnya, masih banyak donatur yang rela memberi uang dari kekurangannya, tak peduli mereka sedang dilanda kesulitan ekonomi akibat Covid-19.
Ke depan, kata David, butuh lebih banyak lagi donasi ke bayi Denis.
Pasalnya, Denis akan menjalani operasi di RS Kandou dengan status pasien umum.
Baca juga: Dinas Pendidikan Kota Kotamobagu Bakal Mulai Sekolah Tatap Muka Terbatas
"Kemungkinan besar ia masuk sebagai pasien umum. Kita belum tahu berapa biayanya. Ia sementara diusahakan masuk KIS, makanya butuh lebih banyak donasi lagi," ujarnya.
Nurmi ibu dari Denis mengaku berterima kasih pada para donatur.
"Kalau tak ada mereka kami tak tahu lagi buat apa," katanya.
Camat Dumoga Malphin Dako mengatakan, ia sudah meminta aparat desa untuk piket di rumah sakit jikalau bayi Denis dirujuk di RS Kandou.
Baca juga: Lowongan Kerja Bank BNI Buat Lulusan S1-S2 Bulan November Ini
"Mereka sama sekali tak punya kerabat. Jadi aparat desa Matayangan yang akan jaga piket di rumah sakit," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya berupaya membuatkan kartu keluarga sebagai syarat kepengurusan
jaminan kesehatan.
"Kita akan lihat apakah bisa disisipkan dalam penerima KIS bantuan pemerintah," ujarnya. (art)
Baca juga: Libur Panjang Maulid Nabi, Pertamina Jamin Stok BBM dan LPG di Sulawesi
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: