Berita Sulut
UMP 2021 Tidak Naik, Asosiasi Pengusaha Sulut Menyambut Baik, Nicho Lieke: Ingatkan Potensi Kolaps
Ketua DPD Apindo Sulut, Nicho Lieke bilang, keputusan tersebut bijaksana di tengah terpukulnya perekononian.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulut menyambut baik keputusan UMP 2021 tidak naik.
Ketua DPD Apindo Sulut, Nicho Lieke bilang, keputusan tersebut bijaksana di tengah terpukulnya perekononian.
"Kita semua tahu kondisi ekonomi saat ini seperti apa. Satu contoh, sebanyak 3.300 dari 9 ribuan hotel yang ada di Indonesia itu tutup. Bukan tutup sementara tapi permanen," kata Lieke kepada Tribun Manado, Selasa (27/10/2020).
Ia bilang, kondisi perekonomian yang jatuh saat ini sangat memberatkan pengusaha. Pasalnya, UMP Sulut relatif tinggi dibanding daerah lain.
Pengusaha harus membayar gaji karyawan dengan standar tadi dalam kondisi ekonomi sulit.
"Saya kasih gambaran, UMP Sulut dengan daerah di Jawa sangat timpang. Sulut Rp 3,3 juta, Jateng cuma Rp 1,5 juta," katanya.
Kemudian, Lieke bilang, sebagian besar perusahaan di Sulut sangat bergantung pada sektor pariwisata yang saat ini tengah mati suri.
"Kami harap pemerintah juga memperhatikan kami. Jangan sampai pengusaha kolaps, tak kuat menahan beban. Demi menyelamatkan ekonomi," kata Lieke.
Lanjut dia, karyawan yang di-PHK atau dirumahkan masih bisa mencari pekerjaan baru. Sementara, pengusaha yang kehilangan modal sampai usahanya bangkrut tak akan tertolong dan konsekuensinya lebih besar.
Staf Ahli di DPR RI ini bilang, salah satu kuncinya ialah dengan mendorong lebih banyak pekerja beralih jadi pengusaha.
"UMKM itu sebenarnya kuncinya. Menciptakan peluang-peluang agar lebih banyak pelaku UMKM. Itu salah satu tujuan UU Cipta Kerja sebenarnya," jelasnya.
Pemerintah, pengusaha dan pekeria harus saling memahami
"Dalam kondisi seperti ini, butuh kerja sama dan saling pengertian antara pemerintah, pengusaha dan pekerja," kata dia.(ndo)