Kasus Perceraian
Kisah Sedih di Balik Maraknya Perceraian di Bolmong
Seorang wanita masuk ke ruang mediasi kantor Pengadilan Agama, Lolak, Bolmong, Selasa (27/10/2020) pagi
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Seorang wanita masuk ke ruang mediasi kantor Pengadilan Agama, Lolak, Bolmong, Selasa (27/10/2020) pagi.
Langkah wanita berhijab itu diikuti seorang pria. Ia seorang pria muda, bertubuh tegap.
Namun wajahnya murung, jalannya agak terhuyung - huyung.
Kedua pria dan wanita muda itu menghilang di balik pintu.
Dari bangku panjang yang ada di depan ruang itu, seorang anak berusia sekira lima tahun memandang ke arah pintu dengan masygul.
Baca juga: CS-WL Ajak Kaum Milenial Gunakan Hak Suara Sebaik Mungkin
Baca juga: 500 Paket Sambako Disalurkan Hingga ke Pendeta, Imam dan Jemaah
Baca juga: Relawan Garda Pesisir Siap Kawal Kemenangan JG-KWL
Tak lama kemudian, ia menangis. Suaranya menyayat hati. Seorang wanita - agaknya nenek si anak, coba menghibur.
Ia memanggil tukang es, lantas menyuguhi si anak dengan es.
Sang anak menyantap es dengan riang, tapi tak henti mencuri pandang ke arah ayah dan ibunya yang mengurus perceraian di kantor urusan agama Lolak.
Itulah suasana perceraian yang memelas hati.
Baca juga: Darwisman Nakhoda Baru OJK Sulutgomalut
Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Makoagow menyebut Bolmong adalah daerah dengan angka perceraian terbanyak di Sulut.
Data Kantor Pengadilan Agama Lolak, ada 385 perkara cerai yang diurus tahun ini.
Secara kasat mata, hal itu nampak dari banyaknya warga yang antre di kantor itu setiap harinya.
Antrean kadang mengular hingga ke halaman kantor.
Ini tak kalah dari antrian di kantor dinas catatan sipil dan kependudukan Bolmong.
Baca juga: Sosok Prajurit TNI Serka Eri, Anak Buah Jenderal Andika Perkasa, Selami Got Isi Bangkai dan Sampah
Seorang pria yang diwawancarai Tribun Manado mengaku terpaksa mengajukan gugatan
cerai karena sang istri selingkuh dengan pria lain.