Pilpres AS
Donald Trump Ejek Joe Biden Karena Memanggilnya George, Eks Wapres Dituding Sudah Pikun
Diduga Joe Biden terpeleset antara mantan Presiden George W Bush atau ayahnya, George HW Bush
TRIBUNMANADO.CO.ID - Karena dipanggil George, Presiden AS Donald Trump mengejek penantangnya, kandidat presiden Partai Demokrat Joe Biden.
Biden mengatakan kekeliruan itu saat berbicara kepada pendukungnya selama agenda virtual I Will Vote Concert ditemani istrinya, Jill.
"Mau jadi apa negara kita ini? Empat tahun kembali dikuasai oleh George, ah George...," kata Biden sebelum kemnudian memperbaiki ucapannya.

Saat itu sebagaimana diwartakan Sky News Senin (26/10/2020), diduga Joe Biden terpeleset antara mantan Presiden George W Bush atau ayahnya, George HW Bush.
"Posisi kita di mata dunia tentunya bakal berubah jika saja Trump kembali terpilih," jels mantan wakil presiden era Barack Obama itu.
Trump tak menyia-nyiakan kekeliruan itu untuk menyerang rivalnya di Pilpres AS tersebut, di mana dia menuding Biden bahkan tak ingat namanya.
"Joe Biden memanggil saya George kemarin (Minggu). Tak bisa mengingat nama saya, sampai harus mendapat bantuan dari presenter," ejek dia.
"Kartel Fake News jelas bekerja keras untuk menutupi fakta ini," kata presiden berusia 74 tahun tersebut dalam kicauannya di Twitter.
Para pendukung Biden membela dengan menyatakan, politisi 77 tahun itu salah berucap karena saat itu, orang yang mewawancarainya bernama George Lopez.
Kalangan politisi dari Partai Republik begitu gencar memerhatikan kesalahan dari Biden, dan menuding eks wapres itu sudah pikun.
Mantan senator Delaware itu tengah menghadapi tudingan mengenai kejiwaanya, terutama saat dia melakoni debat terakhir melawan sang petahana.
Saat itu, Biden ditanya apakah meningkatkan upah minimum bisa menghancurkan bisnis kecil.
Namun, dia menjawab mengenai perlunya bantuan bagi bisnis kecil.
Sebelumnya, Biden berulang kali salah mengucap dia bertarng demi "kursi Senat", lupa nama Mitt Romney, hingga mengeklaim 200 juta orang meninggal karena virus corona.
Dia bahkan menyebut wabah itu "Covid-9", dari pada Covid-19 sehingga menuai kritikan dari mantan anggota kongres dari Republik, Dr Nan Hayworth.