Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sumpah Pemuda

2 Tokoh Penting Sumpah Pemuda yang Dieksekusi Karena Dianggap Pemberontak, PKI & Darul Islam

Amir Syarifuddin Harahap atau Amir Sjarifoeddin Harahap (ejaan Ophuisjen) lahir di Medan pada 27 Mei 1907.

Editor: Rizali Posumah
NET/Kolase
sekarmadji maridjan kartosoewirjo dan Amir Syarifuddin Harahap 

Buku Orang-orang di Persimpangan Kiri Jalan, karya Soe Hok Gie, yang diangkat dari skripsi sarjana strata satu, menggambarkan momen-momen menjelang eksekusi mati itu.

"Amir bertanya kepada seorang kapten TNI yang memimpin proses persiapan eksekusi," tulis Soe Hok Gie. "Mau diapakan mereka [kami]?"

"Saya tentara, tunduk perintah, disiplin," jawab sang tentara. Malam itu, puluhan warga setempat disuruh menggali lubang sedalam 1,7 meter untuk penguburan 11 orang tawanan politik pemerintah —termasuk Amir.

Usai lubang digali, pelaksanaan hukuman mati pun dimulai. Amir Sjarifuddin, bekas perdana menteri dan menteri pertahanan, dan anggota politbiro CC PKI, serta ikut mencetuskan Kongres Pemuda II 1928, yang melahirkan Sumpah Pemuda, meminta waktu untuk "menulis surat"— tawanan lainnya melakukan hal yang sama.

Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo

Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo dilahirkan di Cepu, Blora, Jawa Tengah pada 7 Januari 1905. 

Ia merupakan salah satu anak dari dari 7 anak Kartodikromo, seorang lurah di Cepu.

Ia mempunyai adik yang berapaham Marxisme bernama Marco Kartodikromo, seorang penulis anti-Belanda.

Di tahun 1901, Pemerintah Belanda menerapkan politik etis atau politik balas budi, di mana banyak sekolah modern yang dibukan untuk penduduk pribumi. 

Kartosoewirjo adalah salah seorang diantaranya yang berkesempatan mengenyam pendidikan modern ini. 

Ia mengenyam pendidikan hingga melanjutkan studi ke tingkat Perguruan Tinggi, yakni Sekolah Ilmu Kedokteran Nederlands Indische Artsen School.

Di saat itu ia mulai terlibat dalam diskusi-diskusi dan gerakan-gerakan politik kebangsaan, terutama saat dirinya tergabung dalam organisasi Syarikat Islam yang dipimpin oleh H. O. S. Tjokroaminoto.

Ia sempat tinggal di rumah Tjokroaminoto. Ia menjadi murid sekaligus sekretaris pribadi H. O. S. Tjokroaminoto. Tjokroaminoto sangat memengaruhi perkembangan pemikiran dan aksi politik Kartosoewirjo.

Ketertarikan Kartosoewirjo untuk mempelajari dunia politik semakin dirangsang oleh pamannya yang semakin memengaruhinya untuk semakin mendalami ilmu politik.

Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila nanti Kartosoewirjo tumbuh sebagai orang yang memiliki integritas keIslaman yang kuat dan kesadaran politik yang tinggi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved