Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Maulid Nabi Muhammad

Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad, dari Daulah Fatimiyah hingga Sultan Salahuddin Al-Ayyubi

Dalam Islam Sunni, Maulid Nabi diperingati tiap tanggal 12 Rabiul Awal, sementara Islam Syi'ah Maulid Nabi diperingati tiap tanggal 17 Rabiul Awal.

Editor: Rizali Posumah
NET
Ilustrasi Salahuddin Yusuf Al-Ayubi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Para ahli sejarah telah sepakat bahwa hari kelahiran Nabi Muhammad SAW ada di bulan Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriah. 

Meski begitu, ada perbedaan soal tanggal di kalangan dua aliran besar dalam Islam, yakni Islam Sunni dan Islam Syi'ah. 

Dalam Islam Sunni, Maulid Nabi diperingati tiap tanggal 12 Rabiul Awal, sementara Islam Syi'ah yang mayoritas dianut oleh Muslim di Iran, Maulid Nabi diperingati tiap tanggal 17 Rabiul Awal. 

Di tahun 2020 ini, Maulid Nabi Muhammad jatuh pada tanggal 28 Oktober malam hingga 29 Oktober. 

Sejarah Peringatan Maulid Nabi

Dilansir dari wikipedia berbahasa Indonesia, dalam kitab berjudul Al Khathat karangan Al Maqrizy, disebutkan bahwa perayaan Maulid dimulai ketika zaman Daulah Fatimiyah, sebuah daulah Islam syiah yang berkedudukan di Mesir.

Dijelaskan dalam kitab tersebut, bahwa di zaman itu banyak acara perayaan Maulid yang dirayakan, seperti Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Maulid 'Ali bin Abi Thalib, maulid Fatimah binti 'Ali, hingga maulid Hasan bin 'Ali dan Husain bin 'Ali. Bani Fatimiyah ini berkuasa sekitar abad 4 H.

Sementara sumber lain menyebut, bahwa peringatan Maulid Nabi dikembangkan oleh Abul al-Abbas al-Azafi.

Sementara itu, para ahli sejarah lainnya, seperti Ibn Khallikan, Sibth Ibn Al-Jauzi, Ibn Kathir, Al-Hafizh Al-Sakhawi, Al-Hafizh Al-Suyuthi sepakat menyatakan bahwa orang yang pertama kali mengadakan peringatan maulid adalah Sultan Al-Muzhaffar.

Namun juga terdapat pihak lain yang mengatakan bahwa Sultan Salahuddin Al-Ayyubi adalah orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi.

Ahmad bin ‘Abdul Halim Al Haroni rahimahullah mengatakan,

صَلَاحِ الدِّينِ الَّذِي فَتَحَ مِصْرَ ؛ فَأَزَالَ عَنْهَا دَعْوَةَ العبيديين مِنْ الْقَرَامِطَةِ الْبَاطِنِيَّةِ وَأَظْهَرَ فِيهَا شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ

Artinya:

“Sholahuddin-lah yang menaklukkan Mesir. Dia menghapus dakwah ‘Ubaidiyyun yang menganut aliran Qoromithoh Bathiniyyah. Shalahuddin-lah yang menghidupkan syari’at Islam di kala itu.”

Sumber lain mengatakan perayaan Maulid yang sebenarnya diprakarsai oleh Dinasti Fatimiyyun sebagaimana dinyatakan oleh banyak ahli sejarah.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved