Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Covid

Bantu Penelitian Dunia, Pria Ini Rela Tertular Covid-19, Keluarga Tak Tahu: 'Mereka akan Bangga'

Pria bernama Robert Hatfield menawarkan diri kepada ilmuwan untuk menularkan Covid-19 kepadanya demi membantu penelitian dunia.

Editor:
iStockphoto/Halfpoint
Uji coba Vaksin Virus Corona dihentikan. gagal? 

TRIBUNMANADO.CO.ID, AUSTALIA - Diketahui hingga saat ini virus corona atau Covid-19 belum juga usai.

Para Ilmuwan dunia berupaya untuk melawan virus yang melanda dunia dan menjadi pandemi ini.

Dikabarkan, seorang pria bernama Robert Hatfield menawarkan diri kepada ilmuwan untuk menularkan Covid-19 kepadanya demi membantu penelitian dunia.

Namun, ia belum memberitahu keluarganya.

"Mereka tidak tahu, (tetapi) menurut saya, mereka akan bangga," ujar Hatfield.

Pembuat cokelat asal London Utara ini telah mendaftarkan diri dalam "studi tantangan" yang dengan sengaja menularkan virus corona kepada peserta untuk mengetahui kekuatan virus tersebut sekaligus mengetes vaksin.

Menurutnya, upaya ilmiah tersebut "cukup menakutkan".

Namun, dia mengaku ingin terlibat.

"Ini adalah kekhawatiran nomor satu di benak setiap manusia. Kalau saya merasa bisa melakukan sesuatu, dan bisa menolong, maka saya dengan senang hati mau melakukannya," kata Hatfield.

Salah satu relawan virus corona Robert Hatfield(ABC Indonesia)
Salah satu relawan virus corona Robert Hatfield(ABC Indonesia) (())

Bagaimana caranya peserta "ditularkan" Covid-19?

Peserta berusia 18 sampai 30 tahun yang dalam kondisi prima telah direkrut oleh tim peneliti dari Imperial College London di Inggris.

Bila memenuhi kriteria kesehatan dan kecocokan, mereka akan menginap di klinik selama dua pekan pada Januari, sehingga kondisinya dapat diamati dengan saksama.

Peter Openshaw, profesor Pengobatan Eksperimental di Imperial College, mengatakan, cara pemindahan virusnya sangatlah sederhana.

"Virusnya akan diberikan dalam bentuk tetes hidung. Kami akan terus memantau muatan virus, hampir setiap jam, dan melihat kapan kami dapat mendeteksi virus yang meriplikasi diri dalam hidung," kata Openshaw.

Openshaw mengatakan, penelitian ini akan membantu menemukan vaksin Covid-19.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved