Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Covid

Kisah Warga Miskin di Myanmar, Makan Tikus & Ular, Kehilangan Pekerjaan Dampak Pandemi Covid-19

Berbekal senter, para warganya juga berburu hewan malam di semak-semak untuk mengisi perut yang keroncongan.

Editor:
alfinlatife.blogspot.com
Ilustrasi Tikus Mati 

Sebuah survei yang dilakukan ONow Myanmar menemukan bahwa sekitar 70 persen dari 2.000 orang yang disurvei telah kehilangan pekerjannya.

Lebih dari seperempat di antaranya terpaksa berutang untuk membeli makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya.

Sektor-sektor yang mendorong industralisasi di Myanmar, termasuk garmen dan pariwisata, telah terhenti.

Gerard Mccarthy, seorang peneliti di Asia Research Institute Singapura, mengatakan banyak keluarga yang sudah berutang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

“Banyak yang harus melunasi pinjaman ini sebelum mereka dapat mulai mengeluarkan uang untuk keperluan apapun,” kata Mccarthy.

Seorang sejarawan Myanmar, Thant Myint-U, mengecam karena tidak adanya jaring pengaman sosial yang layak dan runtuhnya sistem kesejahteraan tradisional desa.

“Bagi puluhan juta orang miskin Myanmar, tidak ada yang lain selain ke pasar, yang pada saat yang baik memberikan peluang untuk pekerjaan informal di kota atau migrasi ke luar negeri tetapi selama masa sulit meninggalkan yang termiskin dengan hanya memiliki sedikit baju di punggung mereka,” kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dihantam Pandemi dan Krisis Parah, Warga Miskin Myanmar Makan Tikus https://www.kompas.com/global/read/2020/10/25/094837570/dihantam-pandemi-dan-krisis-parah-warga-miskin-myanmar-makan-tikus?

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved