Berita Tekno
Peneliti Sebut Asia Tenggara akan Menjadi Kawasan Pertumbuhan Data Center Tercepat
Kawasan Asia Tenggara diperkirakan penggunaan data center akan tumbuh secara signifikan dalam lima tahun ke depan.
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA – Kawasan Asia Tenggara diperkirakan penggunaan data center
akan tumbuh secara signifikan dalam lima tahun ke depan.
Hal itu berdasarkan penelitian terbaru dari Digital Realty dan Eco-Business.
BERITA PILIHAN EDITOR :
Baca juga: Detik-detik Pelaku Habisi Nyawa Ipar Sepupu Presiden Jokowi, Anak Yulia Teriak Kata ini di Pemakaman
Baca juga: Lesti Kejora Dicium dan Dipeluk Rizky Billar, Sebut Persambungannya Lebih Mantap: Makin Bagus
Baca juga: Turki Uji Coba Sistem Senjata S-400 Buatan Rusia, Erdogan Tetap Bertekad Meski AS Keberatan
TONTON JUGA :
Dikutip dari Tribunnews.com, Asia Tenggara diproyeksikan akan menjadi kawasan dengan
pertumbuhan tercepat di bidang data center.
Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan Asia Tenggara – dipimpin oleh Singapura – mengalami
pertumbuhan data yang eksponensial.
Berbagai perusahaan melakukan ekspansi secara cepat di kawasan ini, sehingga mendorong
permintaan terhadap infrastruktur IT yang kuat.
Dalam survei yang dilakukan terhadap lebih dari 200 orang pakar di Singapura, Malaysia dan
Indonesia dari Mei hingga Juli 2020, 96% responden mengindikasikan bahwa COVID-19 semakin
meningkatkan kebutuhan terhadap data dan menegaskan pentingnya teknologi digital dan data center.
Temuan-temuan sejalan dengan Data Gravity Index, penelitian yang dipublikasikan baru-baru ini yang mengukur,
mengkuantifikasi dan menentukan implikasi dari ledakan data di perusahaan-perusahaan.
Data Gravity atau gravitasi data (efek gaya tarik dari kumpulan data besar atau aplikasi/layanan
sangat aktif terhadap kumpulan data atau layanan/aplikasi sangat aktif lain, seperti halnya
gravitasi yang menarik planet-planet atau bintang-bintang) diperkirakan akan meningkat
lebih dari dua kali lipat setiap tahun dari 2020 hingga 2024.
Asia Pasifik diperkirakan akan menghasilkan pertumbuhan tercepat dalam intensitas data gravity
di antara seluruh kawasan di dunia dan Singapura diperkirakan akan menjadi pasar dengan
pertumbuhan tercepat di antara 21 wilayah metropolitan yang dianalisa.
“Asia Tenggara telah muncul sebagai kawasan yang paling banyak diburu, dengan Singapura menguasai
sekitar 60% dari total pasokan data center di kawasan tersebut,” kata Mark Smith, Managing Director,
Asia Pacific, Digital Realty dalam keterangannya, Jumat (23/10/2020).
Di luar Singapura, Indonesia memiliki daya tarik sebagai destinasi investasi data center di kawasan
tersebut karena besarnya pasar domestik yang melek teknologi.
Indonesia juga menawarkan potensi yang sangat besar untuk menjadi produsen utama
energi terbarukan yang menegaskan kemunculannya sebagai hub data center berkelanjutan.
Menurut penelitian Digital Realty dan Eco-Business, responden menyoroti kurangnya
kesadaran menjaga lingkungan (71%), kurangnya investasi (65%) dan kurangnya kerja sama
dari pemangku kepentingan (61%) sebagai tantangan utama dalam upaya membuat data center
yang lebih berkelanjutan.
Laporan ini menyoroti iklim tropis Asia Tenggara dan berbagai kesenjangan kebijakan
sebagai hambatan lain bagi pertumbuhan jangka panjang kawasan ini sebagai pasar
data center yang kompetitif dan berkelanjutan.
Singapura memiliki hambatan lain yakni luas areal yang terbatas, dibandingkan dengan
pasar-pasar lain di kawasan tersebut.
“Asia Tenggara adalah menjadi kawasan yang memliki negara-negara dengan pertumbuhan
ekonomi tercepat di dunia, dan pertumbuhannya yang pesat akan mengakselesari permintaan
terhadap layanan data,” ujar Jessica Cheam, Managing Director, Eco-Business.
“Dengan latar belakang ini, penyedia data center harus menemukan cara untuk memenuhi
kebutuhan tersebut sekaligus memastikan bahwa mereka memainkan peran dalam membantu
negara memenuhi target-target iklim mereka.”
Penelitian ini menegaskan bahwa kebutuhan terhadap proses pendinginan (cooling)
merupakan 35%-40% total kebutuhan energi data center.
Teknologi dan proses pendinginan yang hemat energi – termasuk pendinginnan dengan zat cair – merupakan
peluang besar bagi operator data center untuk mengurangi penggunaan energi dan biaya.
“Sangat menggembirakan melihat bahwa sebagian besar pelanggan di kawasan ini memandang
sustainabilitas sebagai pertimbangan utama saat memilih penyedia data center,” kata Digital
Realty Senior Director of Sustainability, Aaron Binkley.
“Hal ini sejalan dengan posisi Digital Realty dalam hal sustainabilitas dan komitmen kami untuk
membawa emisi kami sejalan dengan skenario perubahan iklim jauh di bawah dua derajat
sebelum tahun 2030. Kami percaya teknologi pendinginan akan menjadi game changer bagi
data center, terutama di iklim tropis Asia Tenggara.”
Laporan baru ini juga mengidentifikasikan Indonesia dan Malaysia sebagai rising star atau
primadona yang berkembang pesat dan diperkirakan akan semakin meningkatkan pangsa
pasar data center di kawasan ini. Kedua negara ini menawarkan kemudahan akses dan biaya
masuk yang lebih rendah dibandingkan Singapura.
Keduanya juga memiliki basis pelanggan digital dan pelanggan melek teknologi yang berusia
muda dan berkembang cepat, yang mendorong pertumbuhan e-commerce dan industri teknologi
yang dinamis, serta meningkatkan kebutuhan penyimpanan data. Indonesia memiliki basis
pengguna internet keempat terbesar di dunia dan satu-satunya anggota ASEAN
dalam dalam kelompok G20.
Dalam hal potensi pertumbuhan berkelanjutan, Indonesia memiliki cadangan energi
geothermal (panas bumi) terbesar di dunia serta salah satu negara dengan garis pantai
terpanjang di dunia yang bisa mengakomodasi pembangkit listrik tenaga angin dan generator
arus pasang surut dalam skala besar.
Tenaga air saat ini merupakan sumber energi terbarukan terbesar di Indonesia, sedangkan
energi geothermal, biothermal, surya dan angin diharapkan akan mengalami pertumbuhan
eksponensial dalam beberapa tahun ke depan.
“Kami berharap whitepaper ini akan memicu perbincangan di kawasan ini dan lebih mendorong
dunia bisnis, pemerintah dan masyarakat lebih luas untuk mengambil tindakan dalam meraih
target bersama menciptakan ekonomi digital yang berkembang, sekaligus memastikan masa
depan yang tangguh dan berkelanjutan, ” kata Cheam.
(Tribunnews.com/Eko Sutriyanto)
BERITA TERPOPULER :
Baca juga: Rizal Ramli Puji Kerendahan Hati Jokowi, Hati Luluh Menolak Pinangan jadi Menteri: Saya Lemes
Baca juga: Baru Menikah, Indra Priawan Curhat Ditinggal Nikita Willy Syuting: Cepetan Pulang Kalau Bisa
Baca juga: Denok Meninggal Karena Terinfeksi Covid-19 di Tukang Ojek Pengkolan, Tika Bravani Pamit?
TONTON JUGA :
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Asia Tenggara akan Menjadi Kawasan dengan Pertumbuhan Tercepat di Bidang Data Center
Editor: Eko Sutriyanto

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											