Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Bitung

Ini Daerah Sulit Jaringan Internet dan Seluler di Bitung

Julius Ondang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bitung, kembali meyampaikan sejumlah wilayah di Kota Bitung belum terjangkau jaringan seluler

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
TRIBUN MANADO/CHRISTIAN WAYONGKERE
Julius Ondang 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Julius Ondang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung, kembali meyampaikan sejumlah wilayah di Kota Bitung belum terjangkau jaringan seluler.

"Iya, memang ada beberapa tempat di Kota Bitung yang belum ada jaringan. Seperti yang saya sampaikan beberapa waktu lalu dan itu masih sampai sekarang," kata Ondang kepada Tribunmanado.co.id, Jumat (23/10/2020).

Penyampaian Ondang terkait daerah-daerah yang belum tersentuh jaringan, di tengah pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) ada di Pulau Lembeh Kelurahan Pancuran, Pantenusu, Paser panjang, Motto, Posokan , Lirang dan Gunung Woka.

Kemudian Kelurahan Kasawari, Makawidey dan Pinangunian Kecamatan Aertembaga.

Baca juga: Nasib Daerah Blankspot, Luring Sekali Tiga Pekan, Kirim PR Harus Naik Pohon

Baca juga: Wanita Cantik Manado Ini Ingatkan Protap Kesehatan, Covid-19 Belum Berakhir

Baca juga: Jantje Sajow Jadi Jenderal CEP-Sehan Menangi Pilkada Sulut 2020

Total ada 13 sekolah dasar (SD) dan 7 sekolah menengah pertama (SMP).

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota, sudah menyuarakan solusi lainnya agar daerah-daerah tersebut bisa mendapatkan jaringan yaitu dengan melaporkan ke pemerintah Kota Bitung.

"Kami usulkan ke pemerintah kerjasama dengan pihak ketiga yaitu provider, bisa pasang tower jaringan disana. Agar bisa ada jaringan disana," tambahnya.

Lanjut Ondang, kondisi sekarang di tengah kesulitan jaringan seluler untuk mendukung program pendidikan dengan metode PJJ.

Baca juga: Antisipasi Dampak La Nina, Pemkab Minut Gelar Inspeksi Pasukan

Lebih efektif proses pembelajaran dengan metode luar jaringan atau (Luring), karena metode ini anak-anak didik bisa berhadapkan dengan guru.

Sehingga ketika menemui hambatan atau persoalan, langsung di jelaskan guru ke anak didik.

Metode ini (Luring) dari hitung-hitungan presentase daya serap anak didik 60 persen, berbanding terbalik dengan metode pembelajaran daring menurun daya serapnya.

Baca juga: 12 Sekolah di Boltim Tidak Dapat Akses Internet, Guru dan Siswa Lakukan Hal Ini

"Dalam kurun waktu 7 sampai 8 bulan ini,anak-anak sudah jenuh sudah sampaik ke titik jenuh belajar dengan metode ini. Memang metode Daring ada interaktif antara guru dan anak, tapi ketika akan ada penjelasan berbesa persoalan yang diterima oleh guru dari begitu banyak peserta didik," kata dia.

Dia jelaskan untuk proses pembelajaran luring berlangsung di tempat kegiatan belajar (TKB), yang ditentukan dan sepakati oleh guru dan orang tua siswa

Selain itu di Kota Bitung sendiri, ada beberapa sekolah yang melakukam pembelajaran di sekolah tapi outdoor di luar kelas, bawah pohon dan lainnya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.(crz)

Baca juga: Polda Sulut Gelar Rakor Lintas Sektoral, Bahas Penanganan Covid-19 dan Libur Panjang

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved