Berita Heboh
ISIS Minta Pengikutnya Serang Arab Saudi, Perjanjian Normalisasi Dianggap Pengkhianatan
Kelompok ekstremis Daesh atau ISIS telah meminta para pengikutnya melancarkan serangan ke Kerajaan Arab Saudi.
ISIS, yang pada puncaknya pada 2014 menguasai sebagian besar Timur Tengah yang mencakup
sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, kehilangan semua wilayahnya pada Maret 2019.
Mereka menderita serangkaian kekalahan militer dan pemimpinnya, Abu Bakr Al-Baghdadi, tewas
dalam operasi pimpinan AS pada Oktober 2019.

Posisi penting Arab Saudi sebagai pengekspor minyak utama yang memberi makan ekonomi dunia
berarti setiap serangan terhadap infrastrukturnya dapat menggema di seluruh dunia.
Meskipun sudah banyak yang terkuras, sisa-sisa kelompok tersebut terus menginspirasi serangan
di seluruh wilayah, yang menyebabkan kekhawatiran kemungkinan kebangkitan kembali.
Namun, seruan terakhirnya untuk menyerang Kerajaan itu tidak mengejutkan.
Insiden teror yang memiliki semua ciri khas operasi ISIS telah terjadi di kota Qatif dan Riyadh
dalam beberapa tahun terakhir ini.
Situs suci Islam tidak terkecuali.
Pada 2017, pasukan keamanan Saudi menggagalkan rencana penyerangan
dekat Masjidil Haram di Makkah.
Sebelumnya, pada 2016 terjadi beberapa pemboman di tiga kota Saudi, termasuk