Genre
Kotamobagu Akhirnya Miliki Bunda Genre, Tatong Bara Sebut Ini Mulia Tapi Berat
Setelah Hj Tatong Bara Wali Kota Kotamobagu dikukuhkan menjadi Bunda Genre, di Aula Rumah Dinas Wali Kota Kotamobagu, Rabu (21/10/2020)
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Generasi Berencana (Genre) Kota Kotamobagu akhirnya memiliki pengayom.
Setelah Hj Tatong Bara Wali Kota Kotamobagu dikukuhkan menjadi Bunda Genre, di Aula Rumah Dinas Wali Kota Kotamobagu, Rabu (21/10/2020).
Ia dikukuhkan oleh Diano Tino Tandaju Kepala BKKBN Sulut dengan mengalungkan selempang Duta Genre.
Nampak disaksikan juga oleh Asisten I Pemkot Kotamobagu Teddy Makalalag, Ketua TP PKK Kotamobagu Anki Taurina, para kepala SKPD, Duta Genre Sulut 2020, dan para remaja Genre Kotamobagu.
Baca juga: Berhasil Majukan Minsel, Kini Tetty Paruntu Menatap untuk Sejahterakan Sulut
Baca juga: Peserta Wirausaha Kerajinan Senang Bisa Mengikuti Pelatihan Kewirausahaan
Baca juga: 164 Orang Kluster Perkantoran Masuk Tracing Tim Surveilens
Pengukuhan tersebut nampak seru, lantaran beberapa acara yang diisi oleh kader Genre.
Mulai dari menyanyikan yel-yel, dance, tarian, dan juga keseruan mengikuti kuis.
Pengukuhan tersebut sebagai yang pertama diberikan kepada kepala daerah Kabupaten dan Kota se Sulawesi Utara.
Baca juga: Delapan Prioritas APBD Tahun 2021 Kotamobagu Disampaikan Dalam KUA PPAS,
Baca juga: Tindak Lanjut Rekomendasi KASN, Pemkot Berikan Sanksi untuk 8 ASN yang Terbukti Tak Netral
Tino Tandaju mengatakan, bahwa Wali Kota Kotamobagu memang sangat layak mendapatkan gelar bunda Genre atas prestasi yang dilakukan untuk pembinaan remaja dan pemuda, yang sudah bisa bicara mulai dari tingkat Provinsi, Nasional, hingga Internasional.
"Generasi muda membutuhkan tokoh pemimpin yang bisa mengarahkan generasi muda untuk menjadi sumberdaya manusia Indonesia kedepan," jelas dia.
Ia berharap, kedepan di Kota Kotamobagu bisa menghasilkan pemimpin yang role modelnya seperti Wali Kota Kotamobagu saat ini.
"Anak muda bisa menjadi tonggak Indonesia emas tahun 2030, bukan hanya tingkat Sulut, tapi hingga tingkat internasional," jelasnya.
Baca juga: Pemprov Sulut Buat Pelatihan UMKM di Manado untuk Menjaga Pemulihan Ekonomi
Baca juga: Gadai dan Pembelian Logam Mulia di Pegadaian Kanwil Manado Tumbuh Dua Digit
Saat ini sangat banyak kegiatan Genre yang digaungkan oleh pemerintah, termasuk forum Genre, PIK R dan PIK Mahasiswa, di seluruh Kabupaten dan Kota.
"Menjadi pembeda adalah prestasi," ujarnya.
Ia mengatakan, dengan berbagai program tersebut, diharapkan bisa memberikan sosialisasi kepada generasi muda untuk mempersiapkan mulai dari bagaimana merencanakan keluarga, supaya tercipta generasi emas pada 2030.
Sementara itu, Wali Kota Kotamobagu Hj Tatong Bara mengatakan, bahwa penghargaan yang diperoleh patut disyukuri.
Baca juga: Tarik Simpati Masyarakat, Relawan JG-KWL Terus Lakukan Aksi Sosial
Baca juga: Penemuan Mayat di Kandang Babi Kawangkoan Minahasa, Sempat Bercanda dengan Pemilik Usaha
"Ini mulia, tapi berat," katanya. Lantaran kriteria yang harus dipenuhi sangat banyak.
Sebab yang harus diurus adalah satu manusia yang masuk pada periode rawan, yaitu remaja dan pemuda.
"Untuk mencapai generasi emas tahun 2030, kita harus persiapkan dari sekarang," jelasnya.
Ia menjelaskan, Kota Kotamobagu sudah jauh berbuat untuk mempersiapkan generasi muda Kota Kotamobagu, tanpa tahu ternyata mendapat penilaian dari Provinsi Sulawesi Utara.
Baca juga: Tindak Lanjut Rekomendasi KASN, Pemkot Berikan Sanksi untuk 8 ASN yang Terbukti Tak Netral
"Mari kita emban 3T, yaitu tidak seks pra nikah, tidak pernikahan dini, dan tidak Napsa," katanya.
Ia menjelaskan, hal tersebut menjadi misi pemuda, untuk menjadikan satu garda terdepan untuk terlaksananya pemuda kuat Indonesia maju.
"Sangat diharapkan, bagaimana kita membuat strategi kebijakan pemuda dan remaja Kotamobagu untuk 10-20 tahun kedepan," jelasnya.
Ia sedikit menceritakan pengalamannya, hingga bisa menjadi pemimpin di Kota Kotamobagu.
Baca juga: Jumlah Pemilih Bolsel Bertambah 145 Jiwa
"Hampir semua kegiatan saya ikut, mulai dari menari, olahraga, gerak jalan, koor, seni, sampai pemilih nyong dan Noni Sulut saya terlibat. Sebab keterlibatan kita hari ini akan berdampak pada kotabbisa berdiri sampai saat ini," jelasnya.
Sebab menurutnya, ini adalah dunia mereka, sehingga pada beberapa ajang seperti, pemilihan Putra Putri Kotamobagu dan lainnya, ia tidak mau intervensi.s
"Saya tidak mau intervensi, karena ini dunia mereka, biarkan mereka tumbuh bebas tanpa intervensi, sampai penentuan paskibraka, jangan pernah masuk campur, karena itu kompetisi mereka," jelasnya.
Ia juga meminta kepada media untuk mengedukasi, khususnya salam Genre yaitu sehat, cerdas, dan ceria. (Amg)
Baca juga: Bupati Boalemo Bakal Manfaatkan Todak 02 untuk Sektor Pariwisata