Rocky Gerung
Singgung Sikap Mahfud MD Soal Penangkapan Aktivis KAMI, Rocky Gerung: Mahfud yang Mau Itu Dipamerkan
Rocky Gerung kembali menyoroti pemerintah. Diketahui bintang dari acara ILC ini soroti sikap dari Mahfud MD soal penangkapan aktivis KAMI.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Rocky Gerung kembali menyoroti pemerintah.
Diketahui bintang dari acara ILC ini soroti sikap dari Mahfud MD soal penangkapan aktivis KAMI.
Terkait hal tersebut Rocky Gerung sebut kesan adanya muatan politis dalam pemborgolan.
Baca juga: Meski Boltim Tergolong Aman, Kepala BPBD Tetap Imbau Warga Waspada Fenomena La Nina
Baca juga: Cerita Istri ke-7 Soekarno Berdarah Manado, Kala Bung Karno Dimakzulkan Hidup Miskin: Tolonglah . .
Baca juga: Pimpin Apel THL di Lingkup Dinas Pendidikan, Pjs Bupati Bolsel Ingatkan Soal Loyalitas dan Prestasi
Pengamat politik Rocky Gerung angkat bicara terkait cara polisi dalam menangani kasus yang menjerat sejumlah aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Seperti diketahui, beberapa aktivis KAMI seperti Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat dan Anton Permana ditangkap polisi.
Mereka dijerat dengan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Dalam pernyataannya, Rocky Gerung bereaksi keras karena tindakan aparat kepolisian yang memborgol ketiga aktivis tersebut layaknya pelaku kriminal saja.
Tak hanya itu, bahkan polisi juga mempertontonkan para aktivis KAMI dengan tangan diborgol kepada publik dalam jumpa pers yang digelar di Bareskrim Polri.
Menurut Rocky Gerung, borgol plastik yang mengikat tangan Anton Permana, Syahganda Nainggolan,
dan Jumhur Hidayat dalam jumpa pers tersebut sarat bermuatan politis.
"Ini adalah persaingan politik. Peristiwa pemborgolan itu politis," kata Rocky Gerung dalam sebuah wawancara yang ditayangkan melalui kanal Youtube pada Jumat (16/10/2020).
Rocky menjelaskan, kesan adanya muatan politis dalam pemborgolan tersebut tampak dari pernyataan pemerintah melalui
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.
Seperti diketahui, bekas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengaku telah mengetahui penyandang dana aksi rusuh tolak omnibus law UU Cipta Kerja.
"Mahfud bilang dari awal mereka sudah tahu pelakunya, karena itu dilaporkan ke Polisi.