Penanganan Covid
Kemenkes Beri Tanggapan Terkait Pihak yang Meragukan Vaksin Covid-19 dari China
Pihak Kementerian Kesehatan ( Kemenkes) angkat bicara mengenai keraguan sejumlah pihak terhadap vaksin yang dibeli pemerintah dari China.
"Kemudian, kita juga mendapatkan informasi bahwa Sinopharm pun sudah diberikan izin oleh otoritas kesehatan di UEA dan mereka mengatakan sudah melakukan uji terhadap kehalalannya," lanjut dia.
Sama halnya dengan Sinovac, saat ini tim dari Kemenag, BPOM, dan MUI sedang berada di China untuk mempelajari data sharing dan kehalalan vaksin Sinopharm.
Baca juga: Sheila Marcia Hamil Anak Keempat, Diketahui Berjenis Kelamin Laki-laki, Siapkan Nama Berinisial JZ
Yuri menyebutkan, Sinopharm juga merupakan tipe vaksin dual dose.
Perusahaan vaksin itu telah berkomitmen mengirimkan 15 juta dosis vaksin Sinopharm untuk Indonesia pada Desember mendatang.
"Artinya, kalau dia penyuntikannya dua kali, maka bisa digunakan buat 7,5 juta orang," kata Yuri.
Ketiga, Pemerintah Indonesia juga menggelar pertemuan dengan produsen vaksin Cansino.
Vaksin ini telah selesai uji klinis tahap ketiga di China, Kanada, Arab Saudi, dan beberapa negara lain.
Yuri mengungkapkan, selain telah mendapatkan izin dari Pemerintah China, vaksin Cansino pun sudah disuntikkan kepada tentara di sana.
Berbeda dengan Sinovac dan Sinopharm, vaksin Cansino merupakan jenis vaksin single dose atau hanya perlu satu kali penyuntikan.
"Karena platformnya beda dengan Sinovac dan Sinopharm yang menggunakan virus yang tidak diaktifkan. Sementara itu, Cansino menggunakan platform lain sehingga single dose," ungkap Yuri.
"Kesanggupannya produsen Cansino adalah sediakan 100.000 dosis vaksin," lanjut dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ada yang Ragukan Vaksin Covid-19 dari China, Ini Tanggapan Kemenkes