Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tragedi Bintaro 1987

Tragedi Bintaro 1987, Tabrakan Maut Kereta Api 225 dan 220, Ratusan Orang Tewas, Masinis Difitnah

Tragedi Bintaro 1987 adalah kecelakaan kereta api terburuk sepanjang sejarah. Makan ratusan korban jiwa. Nasib pilu bagi masinis Slamet Suradio.

Editor: Frandi Piring
Twitter
Tragedi Bintaro 1987 

"Jadi hakim percayanya saya tidak loncat itu karena ada bercak darah," ungkap Slamet.

Ia pun sedih dengan kabar yang berdedar bahwa ia meloncat dari lokomotif sebelum tabrakan untuk menyelamatkan diri.

"Makanya (isu) di internet itu yang buat siapa? Saya bingung itu, sedangkan hakim sendiri mengatakan (saya) nggak loncat," paparnya.

"Ada katanya saya loncat, itu bohong sekali, itu orang fitnah, jelas fitnah!" tandas kakek renta ini.

Penderitaan Slamet tak berhenti sampai di situ.

Ancaman demi ancaman terus didapat oleh Slamet atas kejadian itu.

Ia bahkan hampir diculik saat dirawat di rumah sakit yang kacanya sudah dipecah oleh seseorang.

Slamet akhirnya harus menjalani hukuman penjara selama kurang lebih 3 tahun 3 bulan.

Karena hal itu, istrinya pun meninggalkannya dan minta cerai.

Usai keluar dari penjara, Slamet pun harus menelan kenyataan pahit lantaran istrinya sudah direbut rekan sesama masinis.

Namun Slamet berusaha ikhlas atas keadaan tersebut.

Kini Slamet masih menunggu haknya sebagai pensiunan PT KAI.

Proses hukum yang sempat menjeratnya membuat Slamet tak bisa mendapatkan hak layaknya pegawai yang lain.

"Saya mohon hak saya dikeluarkan, uang pensiun," ungkap Slamet.

"Karena sekalipun saya dipenjara kan bukan karena saya berbuat jahat, kan ini musibah, kecelakaan," lanjutnya.

Demi menyambung hidup, Slamet kini bekerja sebagai pedagang asongan.

(TribunKaltim)

Tautan: https://kaltim.tribunnews.com/2019/10/19/mengenang-tragedi-bintaro-19-oktober-1987-dan-foto-foto-saat-masinis-kereta-tak-bisa-lihat-semboyan?page=all&_ga=2.26188925.1752614360.1601866514-938337796.1589509463

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved