Cai Changpan
Cerita Pelarian Cai Changpan, Terpidana Mati Kasus Narkoba, Kabur dari Lapas hingga Ditemukan Tewas
Cai Changpan diketahui sudah tidak berada di dalam Lapas saat petugas sedang melakukan serah terima untuk pergantian shift penjagaan.
TRIBUNAMNADO.CO.ID - Nama Cai Changpan sempat menjadi sorotan publik belakangan ini.
Cai Changpan alias Cai Ji Fan alias Antoni merupakan narapidana kasus narkoba asal China.
Namun, belum lama ini Cai Changpan dikabarkan telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Ia ditemukan oleh aparat kepolisian di hutan Jasinga, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/10/2020).
Sebelumnya, ia kabur dari Lembaga Pemasyakatan (Lapas) Klas I Tangerang kabur dengan cara menggali lubang dari kamar selnya hingga tembus ke gorong-gorong.
Kaburnya Cai Changpan baru diketahui 11 jam kemudian oleh petugas Lapas, Senin (14/9/2020).
Cai Changpan diketahui sudah tidak berada di dalam Lapas saat petugas sedang melakukan serah terima untuk pergantian shift penjagaan.
Saat pengecekan tersebut, petugas Lapas melakukan penghitungan jumlah warga binaan dan baru diketahui kurang 1 orang.
Setelah dicek, ternyata Napi tersebut sudah melarikan diri dengan membuat lubang dari kamar selnya tembus ke saluran air.
Berdasarkan penelusuran aparat kepolisian, sebelum kabur ke hutan, Cai Changpan sempat membeli rokok di sekitar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang.
Gerak-geriknya juga sempat dicurigai warga yang tinggal di sekitar lapas.
"Beberapa saksi-saksi masyarakat di sekitar Lapas memang sempat melihat dia (Cai Ji Fan, Red) sempat membeli rokok. Itu kita lakukan pemeriksaan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/9/2020).
Kemudian, empat jam setelah kabur dari Lapas Tangerang, diketahui Cai Changpan alias Cai Ji Fan sempat pulang ke rumah keluarganya di wilayah Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
Informasi tersebut diketahui usai pihak kepolisian menggali keterangan dari pihak keluarga Cai Ji Fan.
"Kita lakukan pemeriksaan kepada istri yang bersangkutan dan keluarganya. Karena memang jeda waktu dia melarikan diri sekitar 4-5 jam itu dia sudah sampai di kediamannya di daerah Tejo, Bogor sana. Dia sempat mampir ke rumahnya," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/9/2020).
Saat di rumah keluarganya, Cai Changpan sempat memberikan ponsel milik temannya sesama penghuni Lapas kepada anaknya.
Setelah itu, ia kabur ke dalam hutan.
Beli makanan
Selama pelariannya di dalam hutan, Cai Changpan diketahui sempat membeli makanan ke permukiman warga.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan jejak pelarian Cai Changpan sempat terendus warga desa di sekitar hutan di Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
Dari keterangan warga, pelaku juga sempat membeli makanan dan kembali masuk ke dalam hutan.
“Ada laporan dari warga karena kita ketahui tidak mungkin dia bertahan kalau tidak mencari makan di dalam hutan. Dan memang dia sempat keluar di salah satu desa di tempat ini untuk membeli makanan. Terus dia masuk ke dalam lagi,” ujar Yusri, Minggu (5/10/2020).
Hal tersebut juga diamini Kepala Dusun 02 Desa Babakan Ratim.
Ratim mengatakan sejumlah warga mengaku pernah melihat Cai Changpan membeli sesuatu di warung.
Bahkan, terpidana mati itu sempat mengobrol bersama petani di sebuah saung perkebunan singkong.
Namun, warga yang menyaksikan saat itu tidak mengetahui bahwa Cai Changpan adalah terpidana yang kabur dari Lapas Kelas 1A Tangerang.
Semenjak ramai kabar di televisi, menurut Ratim, warga terkejut dan langsung melaporkan ke RT dan petugas lingkungan setempat.
"Kita langsung melakukan pencarian dan gerak, bahkan sampai woro-woro (beri pengumuman) supaya warga ikut membantu mencari. Tapi nihil, enggak ketemu," kata Ratim kepada wartawan, Senin (5/10/2020) dilansir dari kompas.com.
Menurut Ratim, pihak Dusun bersama warga ikut turun memberikan petunjuk dalam melakukan pencarian bersama aparat sejak Kamis lalu.

Sebab, Cai Changpan punya beberapa tempat tinggal atau rumah.
Salah satunya di Desa Cilaku yang masuk wilayah kepengurusannya.
Pencarian itu langsung mengarah dari Desa Pangaur perbatasan hutan yang ke arah Jasinga.
Peralatan petugas juga sangat komplet hingga menggunakan anjing pelacak.
"Warga sini juga sudah siap siaga setelah mengetahui dia (Cai Changpan) kabur dan kita akan turun ikut mengepung bersama petugas, karena kan bahaya kalau sampai dia berkeliaran lagi," kata Ratim.
Sementara itu, Ketua RT 01/02 Desa Cilaku Pendi membenarkan bahwa Cai Changpan alias Antoni memang sempat mendatangi rumah istri dan anaknya.
Pendi menyebut bahwa Cai Changpan punya rumah yang baru ditempati selama lebih kurang satu tahun bersama keluarga kecilnya.
Rumah itu baru selesai dibangun dan berada di Desa Cilaku, Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kendati demikian, buronan nomor satu di Jawa Barat ini juga jarang pulang ke rumahnya.
"Dia (Cai Changpan) di sini cuma selewatan saja dan memang ketemu bininya (istri). Saya juga tidak melihat saat dia pergi," kata Pendi.
Pendi menyebut Cai Changpan juga mempunyai usaha pembakaran ban yang saat ini dikelola oleh istrinya dan dibantu sejumlah karyawan.
Sempat salat
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyampaikan Cai Changpan memang telah menjadi mualaf sejak menikahi istrinya yang merupakan penduduk asli Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
“Cai Changpan itu sudah mualaf. Bahkan masuk di dalam hutan itu seperti ada rumah pondokan yang buat salat. Sempat disitu dia. Salat disitu,” kata Yusri kepada wartawan, Minggu (4/10/2020).
Menurut Yusri, dugaan itu diperkuat setelah tim pengejaran menemukan barang Cai Changpan yang tertinggal selepas salat.
Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut barang yang tertinggal di rumah pondok tersebut.
“Ada beberapa barangnya yang tertinggal. Makanya kita melakukan pengejaran,” jelasnya.
Tewas gantung diri
Setelah 34 hari lamanya aparat kepolisian memburu keberadaan Cai Changpan, akhirnya terpedana mati tersebut ditemukan.
Pelaku diketahui bersembunyi di dekat pabrik pembakaran ban dalam hutan Jasinga, Bogor, Jawa Barat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan Cai Changpan hampir setiap hari bermalam di kawasan pabrik pembakaran ban tersebut.
Hal itu diketahui dari informasi petugas keamanan setempat.
"Kita dapat informasi dari satpam pabrik pembakaran ban DPO sering bermalam disitu setiap hari," kata Yusri saat dikonfirmasi, Minggu (18/10/2020).
Yusri mengatakan petugas keamanan yang belakangan mengetahui Cai Changpan adalah sosok buronan yang dicari kepolisian langsung melaporkan keberadaan pelaku ke kepala desa setempat.
Sebelumnya, petugas keamanan pabrik sempat diancam Cai Changpan untuk tidak melaporkan keberadaannya di tempat tersebut.
Namun, ancaman itu dihiraukan pelapor.
"Dia juga sempat diancam nggak boleh lapor. Tapi tetap dilaporkan. Langsung tim bergerak ke sana," jelasnya.
Namun ketika tim tiba di lokasi, Cai Changpan tidak berada di lokasi tersebut.
Menurut Yusri, pelaku akhirnya ditemukan tak jauh dari pabrik pembakaran ban itu dalam kondisi meninggal dunia.
Dari foto yang beredar, Cai Changpan meninggal dunia dalam keadaan gantung diri.
Dia tampak menggunakan topi hitam, baju berwarna hitam paduan putih dan celana jeans yang telah lusuh bekas lumpur.
"Sekarang sudah kita bawa RS Polri untuk diautopsi," katanya.

Cai Changpan dan kasusnya
Cai Changpan alias Antoni tercatat dua kali berhasil mengelabui petugas saat masih berada di dalam sel tahanan.
Sebelumnya, Changpan juga kabur dari sel tahanan Bareskrim Polri dengan cara membobol dinding toilet pada tahun 2017.
Dalam aksi pelariannya keluar tahanan kali ini, banyak kejanggalan yang terjadi.
Sosok Changpun menjadi perhatian.
Dikutip dari putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor 385/Pid.Sus/2017/Pn.Tng, Cai Changpan merupakan narapidana yang dijatuhi hukuman mati karena terbukti menjalankan bisnis narkotika jenis sabu.
Keterangan Cai Changpan di persidangan, barang sabu seberat 135 kilogram siap edar tersebut merupakan milik koleganya, WN Hongkong bernama Ahong yang juga masih jadi buruan polisi.
Changpan mengaku hanya disuruh menyimpan mesin kompresor kiriman dari luar negeri yang ternyata berisi sabu.
Untuk setiap koligram sabu, Changpan mendapat keuntungan Rp 4 juta.
Sehingga jika ditotal, uang yang harusnya didapat Changpan mencapai lebih dari Rp 500 juta jika misinya mengedarkan narkoba di Indonesia lancar.
Namun, polisi sudah mengendus pergerakan sindikat narkoba ini.
Cai Changpan pun ditangkap pada 26 Oktober 2016 lalu di Jalan Raya Perancis, Dadap Kosambi Timur, Tangerang bersama barang bukti 20 kilogram sabu.
Setelah ditangkap, akhirnya terkuak tempat Changpan biasa menyembunyikan barang haram yang dia jadikan bisnis tersebut, tepatnya di Kampung Panaragan, Desa Pasir Kecapi, Maja, Kabupaten Lebak, Banten.
Tempat itu semula adalah pabrik ban yang sudah lama tidak ada aktivitas.
Namun, menurut keterangan pekerja yang dibayar Changpan, suatu hari ada sebuah truk yang mengangkut mesin kompresor.
Ternyata mesin itu menyimpan sabu yang diketahui kemudian saat polisi menggerebek tempat itu.
Total keseluruhan barang haram yang siap diedarkan Changpan sebanyak 135 kilogram.
Meski masih berstatus sebagai Warga Negara China, tidak banyak yang tahu Cai Changpan ternyata sudah memiliki seorang istri dan beranak pinak di Indonesia.
Cai Changpan juga diketahui tinggal di tempat usahanya di restoran Fujian Jio Lou yang terletak di Ruko Villa Taman Bandara Blok N.7 Kabupaten Tangerang, Banten.
Restoran tersebut sempat dijadikan tempat pertemuan Cai Changpan oleh bandar narkoba jaringan internasional yang dia sebut Ahong.
Di sana juga Cai Changpan mengaku mendapat perintah dari Ahong terkait bisnis distribusi narkotika jenis shabu untuk diedarkan di Indonesia.
Cerita Cai Changpan di bisnis barang haram itu berakhir dengan putusan yang dibacakan 19 Juli 2017 oleh Hakim Ketua Majelis Mahmuriadin di Pengadilan Negeri Tangerang.
Dia sah dijatuhi hukuman mati karena melanggar Pasal 114 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika. (kompas.com/ wartakota/ tribunnews.com/ igman)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Lengkap Pelarian Cai Changpan Kabur dari Lapas Tangerang Hingga Ditemukan Tewas di Hutan Bogor, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/10/18/kisah-lengkap-pelarian-cai-changpan-kabur-dari-lapas-tangerang-hingga-ditemukan-tewas-di-hutan-bogor?