Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Tomohon

Permintaan Daging Babi Mulai Meningkat, Peternak Mulai Bernafas Lega

Adanya pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu membuat sejumlah usaha merana

Penulis: Hesly Marentek | Editor: David_Kusuma
Hesly Marentek/ Tribun Manado.
Viani Palit (56) peternak Babi asal Kelurahan Woloan 3, Kecamatan Tomohon Barat 

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Adanya pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu membuat sejumlah usaha merana.

Termasuk bagi Peternak Babi yang merasakan betul dampak pembatasan aktivitas untuk pencegahan covid-19.

Namun memasuki era new normal, para peternak Babi mulai sedikit bernafas lega.

Sebab, kegiatan berupa syukuran HUT, pernikahan, dan acara lainnya mulai kembali dilakukan.

"Memang sangat bersyukur sudah bisa kembali adanya kegiatan-kegiatan acara. Karena memang saat ini pesanan Babi sudah mulai kembali seperti lalu," ungkap Viani Palit (56) peternak Babi asal Kelurahan Woloan 3, Kecamatan Tomohon Barat.

Baca juga: Politisi Golkar Ramai-Ramai Dukung Olly-Steven

Baca juga: Olly Dondokambey: Solid Bergerak, Kita Tegak Lurus Menang

Baca juga: KPU Minut Jamin Pilkada Bebas Covid-19, 4.284 Petugas TPS Bakal Dilakukan Rapid Test

Dia menceritakan saat pandemi Covid-19 lalu, dirinya terpaksa harus putar otak untuk menjual hasil ternaknya.

Malahan Viani mengaku, harus banting harga agar Babi bisa terjual.

"Lalu saat awal-awal kemunculan Covid-19, penjualan Babi 1 ekor dijual sampai Rp 18 per kilogram," katanya.

"Itu kan dilakukan karena memang kegiatan-kegiatan seperti acara ditiadakan. Sehingga bingung dijual di mana lagi, selain ke pedagang," sambung Viani.

Baca juga: Tetty Paruntu Sapa Warga Kota Manado dengan Gowes

Baca juga: Bawa Pisau dan Buat Keributan, Pemudi Asal Desa Kapitu Ini Diamankan Polisi

Saat ini pun, dia mengakui harga Babi per ekor mulai kembali dinaikan.

Untuk 1 ekor yang mencapai berat di atas 100 kilogram dijual Rp 31 ribu.

Sedang 1 ekor yang beratnya dibawa 100 kilogram dilepas dengan harga 29 sampai 30 ribu per kilogramnnya.

"Memang dijual sesuai dengan berat. Jadi kalau 1 ekor bisa mencapai 100 kilogram, kami lepas dengan harga kotor 31 ribu. Sedangkan kalau dibawah 100 Kilogram dijual dengan harga 29 sampai 30 ribu," jelasnya.

Baca juga: Ibu Ini Putar Haluan Mendukung Maurits-Hengky, Ini Ceritanya

Saat ini pun, penjualan daging Babi, menurut Viani sudah normal.

Karena selain adanya permintaan pedagang, juga dia menjual langsung jika ada pesanan untuk digunakan di acara-acara.

"Lumayanlah untuk penjualan sudah berangsur normal. Permintaan daging sudah kembali naik,"ujar Viani seraya menyebutkan ada 40 ekor yang sedang dipelihara.

"Ada yang sudah siap panen. Tapi kebanyakan akan panen Desember mendatang," pungkasnya. (hem)

Baca juga: 1.377 Pelajar Diamankan Polda Metro Jaya, Berniat Buat Rusuh di Aksi Unjuk Rasa

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved