Pendidikan Non Formanl
15 Peserta Pendidikan Non-Formal di Bolmut Ikut Uji Kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan Direktorat Pendidikan Vokasi meluncurkan program penguatan
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOROKO - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan Direktorat Pendidikan Vokasi meluncurkan program penguatan, untuk mempersiapkan angkatan kerja muda dengan bekal pendidikan dan keterampilan.
Program Kemendikbud RI ini diketahui menyasar daerah-daerah yang ada di Indonesia salah satunya di wilayah Kecamatan Pinogaluman, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulawesi Utara, dengan jenis keterampilan Teknik Komputer dan Jaringan atau TJK.
Hal ini dikatakan Kepala Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kecamatan Pinogaluman Hajar Dontili kepada Tribun Manado mengatakan,
untuk peserta yang mengikuti program ini berjumlah 15 orang dari 25 orang yang diusulkan ke Dirjen Vokasi Kemendikbud RI.
Baca juga: Pjs Gubernur Sulut Naik KN Pasatimpo Buka Festival Pesona Selat Lembeh
Baca juga: Polresta Manado Tangkap Tersangka Penganiayaan Menggunakan Sajam di Paal 2
Baca juga: Wali Kota Vicky Lumentut Bagikan Bantuan untuk 500-an Pekerja Harian di Bandara Sam Ratulangi
“Sasaran dari kegiatan ini adalah peserta didik program paket C usia 15-30 tahun dengan prioritas usia 15-25 tahun dan memiliki Nomor Iduk Kependudukan (NIK) serta bersedia mengikuti kegiatan hingga selesai,” jelas Hajar Dontili kepada Tribun Manado, Selasa (13/10/2020).
Lanjutnya, Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 bulan setiap hari senin Sampai dengan Sabtu, alokasi waktu yang akan diselesaikan berjumlah 200 jam pelajaran.
Dijelaskannya, kegiatan ini akan dilaksanakan dalam bentuk teori dan praktik baik dilaksanakan di SPNF SKB Pinogaluman maupun di lembaga Mitra.
Baca juga: MUI Sulut Dukung Alih Status IAIN Manado Menuju UIN
Di akhir pelaksanaan program peserta akan mengikuti uji kompotensi untuk mengevaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan baik teori maupun praktek dan akan diberikan sertifikat tanda kelulusan dari lembaga sertifikat kompotensi (LSK) sebagai pelaksana uji kompotensi.
“Sebelum pelaksanaan uji kompetensi peserta akan melakukan magang atau praktek kerja selama 7 hari bertempat di lembaga mitra,” ujarnya.
Tujuan penyelanggaraan Program Kecakapan Kerja (PKK) ini untuk mendidik dan melatih peserta didik dengan keterampilan vokasi yang selaras dengan kebutuhan dunia kerja.
Baca juga: Kasus Covid–19 di Kendari Meningkat, 69 Napi Positif dan Satu Orang Meninggal Dunia
Untuk teknisnya, kata Hajar, ada pelaksanaan kegiatan peserta didik diberikan berupa modul pembelajaran, alat dan bahan praktek serta kebutuhan lainnya secara gratis.
“Instruktur pada program ini berasal dari Provinsi Gorontalo yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang ahli komputer dan jaringan serta didukung kualifikasi pendidikan yang sesuai program yang dijalankan,” jelasnya.
Sehingga perserta didik khususnya kesetaraan dapat bersaing dengan lembaga-lembaga pendidikan formal baik dalam ilmu pengetahuan dan keterampilan, sekaligus output program ini dapat terserap di dunia kerja,” papar Hajar.
Baca juga: Ketua Komite Penanganan Covid-19 Katakan Indonesia Butuh 320 Juta Dosis Vaksin
Dirinya menambahkan, kegiatan PKK ini telah dimulai sejak dua pekan lalu, dan sekarang telah memasuki pada materi pelatihan mengunkan Microsoft Exel.
"Untuk jumlah anggaran pada pelaksanaan kegiatan ini berjumlah Rp 63 juta yang bersumber dari bantuan pemerintah melaui Direktorat kursus dan pelatihan Kemendikbud RI," pungkas Hajar. (Mjr).