UU Cipta Kerja
Presiden Jokowi: Undang-Undang Cipta Kerja untuk Pengangguran Agar Dapat Pekerjaan, Caranya?
Pernyataan ini disampaikan Jokowi dalam keterangan pers dari Istana Bogor pada Jumat (9/10/2020) sore.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya Presiden Jokowi menjelaskan alasan mengapa harus disahkan Undang-undang Undang-Undang Cipta Kerja.
Ada beberapa alasan dijelaskan Presiden Jokowi atas pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Setelah kemarin pergi ke Kalteng untuk kunjungan agenda kerja, kini Presiden Jokowi menjelaskan semua apa yang dikeluhkan para demonstran.
Sikap Presiden Jokowi setelah pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja memang sudah ditunggu-tunggu.
Presiden Joko Widodo akhirnya berbicara mengenai undang-undang sapu jagat tersebut.
Pernyataan ini disampaikan Jokowi dalam keterangan pers dari Istana Bogor pada Jumat (9/10/2020) sore.
Jokowi pun menjelaskan alasan utama pemerintah menerbitkan Undang-Undang Cipta Kerja.
Salah satu alasannya adalah untuk membuka lapangan kerja baru di Indonesia.
"Mengapa kita membutuhkan Undang-Undang Cipta Kerja, pertama, setiap tahun ada 2,9 juta penduduk usia kerja baru,
anak muda yang masuk ke pasar kerja," kata Jokowi.
"Sehingga kebutuhan lapangan kerja baru sangat mendesak," ucap Presiden.
Menurut Jokowi, jumlah pengangguran saat ini juga semakin banyak.
Apalagi, jumlah pandemi Covid-19 yang membuat banyak masyarakat terdampak secara ekonomi.
"Di tengah pandemi terdapat kurang lebih 6,9 juta pengangguran dan 3,5 juta terdampak pandemi Covid-19," kata Jokowi.
Presiden menjelaskan, Indonesia juga saat ini didominasi oleh kalangan pekerja dengan pendidikan rendah.
Sebanyak 87 persen dari total pekerja, menurut Jokowi, berpendidikan SMA ke bawah.
Lalu, sebanyak 39 persen di antaranya juga mengenyam pendidikan hingga SD.
"Sehingga perlu mendorong penciptaan lapangan kerja baru, khususnya di sektor padat karya," ujar Jokowi.
"Undang-Undang Cipta Kerja bertujuan untuk menciptakan Lapangan Kerja sebanyak-banyaknya bagi para pencari kerja serta pengangguran," kata dia.
Jokowi ke Kalteng saat Demonstran Memanas
Beberapa pendemo dari kalangan buruh dan mahasiswa menggelar demonstrasi di Istana Negara Jakarta pada hari ini Kamis (8/10/2020).
Pada saat yang sama, di jagat media sosial Twitter tagar #JokowiKabur jadi trending topik sejak pagi sampai saat ini.
Munculnya tagar #JokowiKabur tersebut tak terlepas dari jadwal Presiden Jokowi yang hari ini dikabarkan meninggalkan Istana Merdeka Jakarta.
"Mau kemana bapak?" tulis akun bernama Rismawati pada Kamis (8/10/2020).
Seperti diketahui, presiden dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke wilayah Palangkaraya, Kalimantan Tengah guna meninjau lumbung pangan atau Food Estate.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin mengatakan rencana Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke lahan food estate tersebut sudah direncanakan jauh-jauh hari.
Ia memastikan kunjungan presiden itu tak ada kaitannya untuk menghindari aksi penolakan terhadap Undang Undang (UU) Cipta Kerja.
"Tidak, agenda presiden untuk Food Estate sudah dijadwalkan jauh-jauh hari. Jadi sama sekali tidak ada kaitan dengan aksi besok," kata Bey Machmudin di Jakarta, Rabu (7/10/2020).
Bey menjelaskan, proyek food estate memang menjadi fokus utama bagi Presiden Jokowi.
Rencananya, pada bulan ini penanaman mulai dilakukan di kawasan yang akan jadi lumbung pangan tersebut.
Isu ketahanan pangan memang berulang kali disampaikan oleh Jokowi dalam beberapa rapat dengan sejumlah menteri.
Terlebih, berdasarkan peringatan organisasi pangan dunia (FAO) kondisi pandemi virus corona (Covid-19) saat ini memicu terjadinya kelangkaan pangan.
Sementara itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI akan menggelar demonstrasi menolak omnibus law UU Cipta Kerja di Istana Merdeka hari ini, Kamis (8/10/2020).
Diperkirakan, mahasiswa yang akan turun ke jalan jumlahnya mencapai lebih dari 5.000 orang. Mereka disebut datang dari berbagai kota dan wilayah.
"Perkiraan kami akan ada lebih dari 5.000 mahasiswa yang akan turun. Mereka berasal dari 300 kampus," kata Koordinator Media Aliansi BEM SI, Andi Khiyarullah kepada wartawan, Rabu (7/10/2020).
Andi mengungkapkan, mahasiswa yang akan turun ke jalan tak hanya dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) saja. Tetapi juga dari Sumatera hingga Sulawesi.
"Mereka yang akan datang dari wilayah lain. Sumatera, Kalimantan, dan Sulawasi," ujarnya.
Selain terpusat di Istana Merdeka, Jakarta, Andi menambahkan, aksi serupa juga akan dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. (Abdullah Faqih)
• Jokowi Akhirnya Buka Suara, UU Cipta Kerja Diklaim Atasi Pengangguran, Demo Terjadi Karena Hoaks
• VIDEO Mahasiswi Cantik Ini Sebut Indonesia Terapkan Pancasalah Saat Demo Tolak UU Omnibus Law
Tautan: