Meinagustia Bentuk Komunitas Mari Jo Belajar, Ajak Kaum Muda Keluarkan Potensi dan Memotivasi Sesama

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Masa pandemi bukan masalah bagi orang kreatif. Itulah yang terjadi pada Meinagustia Carwelia Ngangi.

Karena stay at home, Meina, panggilan akrabnya, justru membentuk komunitas Marijo Belajar (MjB).

Meina membentuk komunitas Marijo Belajar ini tanggal 5 Juni 2020 dengan visi "Menjadi platfrom edukasi yang memberikan wadah bagi generasi muda untuk produktif dan inovatif sehingga tercapai target SDGs (Sustainable Development Goals) 2030".

Komunitas ini justru berdiri karena pandemi. Meina yang stay at home rajin sekali mengikuti seminar daring (online).

Awalnya, Meina mengikuti seminar daring untuk tambah ilmu dan wawasan.

Kemudian dari situ, ia berpikir soal teman-temannya yang tidak mau keluar dari zona nyaman.

Mereka umumnya punya rasa minder dengan kemampuan mereka padahal, menurutnya, mereka mampu dan punya potensi.

Ia lalu berpikir untuk membuat komunitas ini.

Dengan komunitas ini, mereka dapat saling berbagi. Komunitas ini menjadi wadah anak muda melatih skill mereka.

Apalagi, mereka dituntut lebih produktif di masa pandemi.

Meina kemudian menjadi founder (pendiri) MjB, sementara Vicky V Manangkalangi menjadi co-founder.

Seperti yang ia pikirkan sebelumnya, Meina membentuk komunitas ini karena melihat banyak sekali anak muda Indonesia yang belum berani keluar dari zona nyaman.

Anak muda masih merasa minder akan kemampuan diri sendiri padahal ia yakin setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda.

Ia mengatakan, Marijo Belajar berasal dari bahasa Manado Sulawesi Utara yang artinya "Ayo belajar".

Karena itu, ia berharap komunitas Marijo Belajar ini akan menjadi sarana bagi para generasi muda Indonesia untuk saling mengedukasi dan memotivasi sesama dengan konsep "Dari kita dan untuk kita".