Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bahaya VPN

Ini Bahaya Sering Pakai VPN Gratisan di Ponsel Android

Banyak pengguna Android yang menggunakan akses internet VPN gratisan di Google Playstore.

Editor: Aldi Ponge
Tribun Batam
VPN Berbaya untuk internet banking 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini bahaya terlalu sering menggunakan Virtual Private Network (VPN) gratisan di ponsel Android.

Banyak pengguna Android yang menggunakan akses internet VPN gratisan di Google Playstore.

VPN adalah sebuah koneksi antarjaringan yang sifatnya pribadi.

Apa Itu Omnibus Law Cipta Kerja dan Apa Dampaknya bagi Buruh? Simak Berikut Ini

Kisah Mbah Suro Mantan Lurah jadi Dukun Sakti PKI, Kebal Senjata Api, Berhasil Ditaklukkan Kopassus

Koneksi VPN ini dilakukan melalui jaringan internet publik dan memungkinkan pengguna untuk bertukar sumber daya secara pribadi melalui jaringan internet publik.

Banyak yang menyebut VPN adalah koneksi aman ketimbang koneksi internet biasa.

Akan tetapi, rupanya VPN juga memiliki risiko yang wajib Anda ketahui.

VPN Berbaya untuk internet banking
VPN Berbaya untuk internet banking (Tribun Batam)

Dilansir TribunSolo.com, sebuah penelitian dilakukan oleh para peneliti dari Data61/CSIRO, UC Berkeley, UNSW Sydney dan UCSI.

Penelitian mereka menunjukkan bahwa aplikasi Android VPN ternyata cukup berisiko.

Total ada 283 aplikasi VPN yang diuji oleh para peneliti itu hasilnya ada beberapa bahaya seperti adware, trojan, malvertising, atau bahkan spyware.

Anda juga pantas waswas.

Sejumlah ASN Bitung Diperiksa, Kajari: Masih Penyelidikan

Sosok Jacky Mussry Adik Irwan Mussry, Tak Kalah Tajir dari Sang Kakak, Bukan Orang Sembarangan

Sebab, 18 persen dari total aplikasi VPN di Android itu sama sekali tidak mengenkripsi data penggunanya.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut.

Salah satu bahaya yang wajib diantisipasi ketika menggunakan VPN gratis ialah penjualan data ilegal.

Solusi untuk menghindari masalah ini ialah menggunakan VPN berbayar.

Sebab, jenis VPN berbayar memiliki aturan ketat dan jaminan terkait penjualan data.

Dikutip TribunSolo.com dari sejumlah sumber, di berbagai negara bahkan ada dugaan penyedia VPN gratis ini menjual data ke pihak ilegal.

Adapun pihak ilegal yang dimaksud adalah seperti korporasi pengirim spam email atau hacker.

Kemudian risiko kedua saat menggunakan VPN gratisan ialah kemungkinan pihak penyedia layanan malah menggunakan IP Address sebagai Network Endpoint.

Apa itu Network Endpoint?

Network Endpoint ini berguna untuk meningkatkan bandwith layanan VPN untuk meningkatkan kecepatan internet pemakai internet lainnya.

Bahkan, beberapa sumber menyebut ada kemungkinan Network Endpoint dijual.

Risiko lain penggunaan VPN gratisan adalah serangan Man in the Middle, yakni serangan terhadap sistem komputer yang saling berhubungan satu sama lain.

Ada potensi si penyerang berada di tengah jalur komunikasi dan menggunakannya untuk membaca, membajak, mencuri data, atau paling buruk adalah menyisipkan malware.

Bahaya lain yang bisa muncul dalam penggunaan VPN gratisan adalah potensi bocornya data dan IP ke publik.

Sebab, secara sistematis, VPN bekerja seperti terowongan yang mana koneksi pengguna melewati jalur khusus untuk dalam mengakses internet.

Mengakses internet menggunakan VPN gratisan kadang kala juga membuat koneksi menjadi lebih lambat.

Yang namanya terowongan, maka bukan tidak mungkin juga jika jalur tersebut memiliki banyak kebocoran.

Apabila alamat IP bocor ke publik, maka pengguna internet bersangkutan akan menghadapi ancaman serius yaitu malware dan hacker.

Selama ini, banyak penyedia layanan VPN gratis yang mengandalkan pendapatan dari iklan-iklan yang dipasang di website mereka, sehingga bahaya Adware bisa saja mengancam. (*)

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved