Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

HUT TNI

Kisah Panglima TNI Pertama, Jenderal Soedirman, Jenderal Besar Anumerta Bintang Lima

Sudirman mengumpulkan kembali bekas anak buahnya di PETA dan mendirikan Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Intisari/Moh Habib Ashyad
Sejak kecil Raden Soedirman (selanjutnya Sudirman) lebih banyak tinggal bersama pamannya ketimbang bersama orangtuanya. Masalah ekonomi menjadi alasan utama Sudirman tinggal bersama pamannya, Raden Cokrosunaryo yang saat itu adalah seorang camat. 

- Komandan Batalyon Kroya, Cilacap

- Panglima Divisi V Banyumas, dengan pangkat Kolonel (1945)

- Panglima Besar TKR, dengan pangkat Jenderal (1945 – 1959)

Selama bekerja menjadi guru di Cilacap, perhatiannya terhadap masalah-masalah sosial ekonomi masuarakata mulai tumbuh.

Dengan beberapa temannya, ia mendirikan koperasi yang langsung dipimpinnya sendiri.

Tujuan koperasi ini untuk membantu masyarakat Cilacap dari kesulitan ekonomi di masa itu.

Ia juga aktif membina Badan Pengurus Makanan Rakyat yang dibentuk Jepang untuk mengumpulkan bahan makanan bagi keperluan perang.

Namun Sudirman justru menganjurkan kepada rakyat supaya mereka menyembunyikan sebagian hasil panen mereka agar mereka tidak kelaparan.

Atas perhatiannya kepada masalah sosial masyarakat, ia kemudian diangakat menjadi anggota Syu Sangikai, semacam DPR di Banyumas.

Tugasnya semakin bertambah ketika ia diangakat menjadi anggota Jawa Hokokai untuk Karesidenan Banyumas. (3)

Pada 1943, jepang mendirikan Tentara Pembela Tanah Air (PETA).

Tujuannya untuk membantu menghalau invasi sekutu. Dengan demikian, para pemuda Indonesia memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan militer.

Sudirman bergabung dengan PETA pada 1944, setelah dua tahun menjadi dewan karesidenan atau Syu Sangikai. (4)

Lulus dari PETA, Sudirman ditugaskan di Kroya sebagai Daidanco atau Komandan Batalyon. Setiap kesatuan PETA dipimpin oleh perwira Indonesia, adapaun orang-orang Jepang dalam kesatuan itu hanya menjadi pelatih.

Sudirman kerap melancarkan protes terhadap pelatihnya karena sering bertindak di luar batas. Karena itu, ia dicurigai sebagai orang yang berbahaya.

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved