Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mahfud MD Menduga Ada 2 Kepentingan Atas Tewasnya Pendeta di Intan Jaya yang Ditembak KKB Papua

Sehingga ada dugaan juga, ini dugaan saja nanti masih diselidiki jangan-jangan dia dibunuh oleh kelompok separatis itu, lalu dituduhkan

Editor: Finneke Wolajan
Istimewa
Kelompok bersenjata Papua kembali beraksi di Intan Jaya Papua Kamis (17/9/2020). Warga sipil dan prajurit TNI menjadi korban. 

Sudah enam orang tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Papua, dalam seminggu terakhir.

Pendeta Yeremia Zanambani adalah korban terakhir yang tewas.

Sang pendeta adalah warga asli Suku Moni yang juga berperan menerjemahkan Alkitab ke Bahasa Moni.

KKB Papua
KKB Papua (Via Intisari)

Teror KKB terjadi sejak Senin (14/9/2020).

Hari itu dua pengemudi ojek di pangkalan Kabupaten Intan Jaya tewas di waktu yang berbeda tapi di lokasi yang sama.

Korban pertama adalah Laode Anas (34) yang dibunuh saat pulang ke Supaga sepulang dari mengantar penumpang di Kampung Titigi.

Ia dibunuh sekitar pukul 11.15 WIT.

Beberapa menit kemudian, Fatur Rahman (23) juga ditewas di lokasi yang sama sepulang dari Kampung Titigi.

Korban kedua itu tewas setelah ditembak dari ketinggian.

Sementara itu korban ketiga adalah Badawi tukang ojek yang tewas dibacok oleh KKB pada Kamis (17/9/2020).

Ia meninggal di belakang SD YPPK Santo Mikael, Kampung Bilogai, Distrik Sugapa.

Tiga jam kemudian, sekitar pukul 14.20 WIT, Serka Sahlan anggota Koramil Persiapan Hitadipa juga meninggal dunia ditembak KKB.

Jenazah Serka Sahlan dievakuasi dari Bandara Bilorai Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya ke Nabire menggunakan pesawat Rimbun Air.

Sebelum jenazah korban keempat dievakuasi, KKB sempat menembaki pesawat di bandara Bilorai.

Korban kelima adalah Pratu Dwi Akbar Utomo.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved