Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah TNI

Jenderal Sudirman, Sosok Pemimpin Besar Pertama Tentara Indonesia, Jadi Panglima di Usia 29 Tahun

Pada 1 Januari 1946, Tentara Keamanan Rakyat berganti nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Kemudian diubah lagi pada 24 Januari menjadi Tentara.

Editor: Rizali Posumah
MERDEKA
jenderal Soedirman dan para staf Tentara Keamanan Rakyat. 

Sudirman kerap melancarkan protes terhadap pelatihnya karena sering bertindak di luar batas. Karena itu, ia dicurigai sebagai orang yang berbahaya.

Bersama dengan beberapa orang perwira lainnya, pada Juli 1945 Sudirman diperintahkan ke Bogor untuk mendapatkan pendidikan lebih intensif. Namun sebenarnya ada tujuan Jepang untuk melenyapkan orang-orang yang dianggap berbahaya itu.

Beruntung rencana itu tak sempat direalisasikan, Jepang keburu menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada 14 Agustus 1945.

Pada 17 Agustus 1945, Sudirman memberanikan diri kabur dari penahanan untuk bertemu dengan Sukarno.

Sehari pasca kemerdekaan Indonesia, Jepang membubarkan kesatuan PETA. Senjata mereka kemudian dilucuti.

Sudirman mengumpulkan kembali bekas anak buahnya di PETA dan mendirikan Badan Keamanan Rakyat (BKR) daerah Banyumas setelah resmi didirikan oleh pemerintah pada 23 Agustus 1945.

Pada 5 Oktober 1945, pemerintah mengumumkan pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). BKR yang sudah berdiri lebih dulu akhirnya meleburkan diri dengan TKR.

Sudirman dipilih sebagai Komandan Resimen, lalu Kepala Staf Umum TKR, Letnan Jenderal Urip Sumoharjo kemudian mengangkat Sudirman sebagai Komandan Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel.

Pada November 1945, ketika suasana semakin genting, para komandan TKR melakukan rapat di Yogyakarta. Sasat itu TKR belum memiliki panglimanya. Maka ditunjuklah Sudirman sebagai panglima TKR.

Namun pemerintah belum memberikan persetujuan.

Hingga Sudirman diharuskan berangkat ke front Ambarawa menghadapi pasukan sekutu setelah Letnan Kolonel Isdiman, Kepala Staf Sivisi V gugur dalam pertempuran itu.

Pada 12 Desember 1945 pukul 04.30 pagi, Sudirman memimpin serangan serentak terhadap sekutu. Pertempuran berlangsung sampai 15 Desember. Pasukan sekutu di Ambarawa yang diserang dari segala penjuru akhirnya dapat dipukul mundur ke Semarang.

Atas prestasinya, pemerintah Indonesia akhirnya memberikan persetujuan atas pengangkatan Sudirman sebagai Panglima TKR, di usianya yang masih sangat muda, yakni 29 tahun.

Bersama Urip, pensiunan Mayor KNIL, Sudirman kemudian mulai menata organisasi tantara yang masih semrawut.

Pada 1 Januari 1946, Tentara Keamanan Rakyat berganti nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Kemudian diubah lagi pada 24 Januari menjadi Tentara Republik Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved