Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S PKI

Cerita AKBP Sukitman, Sosok yang Jadi Saksi Hidup G30S PKI, Lihat Langsung 7 Jenderal TNI Dibantai

Profil dan biodata AKBP Sukitman jadi sorotan karena ia mengaku melihat langsung ketujuh jenderal TNI dibantai oleh PKI.

Editor:
Kolase Youtube
Kurator Museum dan Tribun Bogor AKBP Sukitman Saksi Hidup Tragedi G30S/PKI 

Agen Polisi Tingkat II Soekitman ikut dibawa ke Lubang Buaya dan menjadi salah satu saksi penculikan dan pembunuhan beberapa pemimpin TNI dalam Peristiwa G30S/PKI.

Atas jasa-jasanya, dia mendapatkan kenaikan pangkat dari AKP (Ajun Komisaris Polisi) menjadi AKBP (Ajun Komisaris Besar Polisi).

Kesaksian Sukitman

Dalam sebuah video wawancara yang diunggah oleh channel Youtube Kurator Museum, Sukitman menceritakan secara jelas kronologi peristiwa mengerikan itu.

Saat itu 1 Oktober 1965, sekitar pukul 03.00 WIB, Sukitman bersama rekannya sedang berjaga dan patroli malam.

Dengan menggunakan sepeda dan menenteng senjata, Sukitman berpatroli di Seksi Vm Kebayoran Baru (sekarang Kores 704) yang berlokasi di Wisma AURI di Jl. Iskandarsyah, Jakarta, bersama Sutarso yang berpangkat sama, yakni Agen Polisi Dua.

"Waktu itu polisi naik sepeda. Sedangkan untuk melakukan patroli, kadang-kadang kami cukup dengan berjalan kaki saja, karena radius yang harus dikuasai adalah sekitar 200 meter” kata Sukitman, dilansir dari Warta Kota dalam artikel 'G30 S-PKI, Kisah Sukitman, Polisi yang Jadi Saksi Mata Keganasan Peristiwa di Lubang Buaya'
Saat itu, Sukitman mendengar seperti suara tembakan yang cukup kencang.

Ia pun berinisiatif untuk menuju sumber suara itu.

Ternyata suara itu berasal dari rumah Jenderal D.I. Panjaitan yang terletak di Jln. Sultan Hasanudin.

Di situ sudah banyak pasukan bergerombol.

Belum sempat tahu apa yang terjadi di situ, tiba-tiba Sukitman dikejutkan oleh teriakan tentara berseragam loreng dan berbaret merah yang berusaha mencegatnya.

"Turun! Lempar senjata dan angkat tangan!"

Sukitman, yang waktu itu baru berusia 22 tahun, kaget dan lemas.

Sukitman segera turun dari sepeda dan melemparkan senjata lalu angkat tangan.

Dalam kondisi ditodong senjata dan tangannya diikat, lalu Sukitman dimasukkan ke dalam mobil.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved