Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Menarik

Detik-detik Soeharto Nyaris Tembak Seorang Jenderal, Terjadi setelah Penculikan 7 Jenderal, G30S/PKI

Soeharto menggenggam senjata lalu diarahkan ke kepala seorang jenderal TNI.

Editor: Alexander Pattyranie
istimewa via kompas
Foto Soeharto saat pecahnya G30S PKI. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Saat sebelum menjadi presiden, Soeharto sempat begitu marah.

Ia nyaris menembak kepala seorang jenderal.

Soeharto menggenggam senjata lalu diarahkan ke Kepala Jenderal TNI.

BERITA PILIHAN EDITOR :

 Sosok Mayjen DI Panjaitan, Putra Batak Pendiri TKR dan Jenderal Berprestasi, Dibunuh PKI G30S 1965

 Anak Buah Kapolri Ditembak Pelaku Pemeras Truk, Bripka RS Jadi Korban

 Sosok Mayjen R. Suprapto Jadi Salah Satu Korban G30S 1965, Berikut Kronologi hingga Hasil Autopsi

TONTON JUGA :

Peristiwa ini terjadi setelah terjadi peristiwa penculikan 7 Jenderal/G30 S PKI.

Saat itu ia masih menjabat aktif menjadi prajurit TNI.

Kisah itu terjadi saat Soeharto belum menjadi Presiden Republik Indonesia.

Tepatnya, saat Soeharto masih menjadi Pangkostrad.

Sang jenderal TNI nyaris ditembak pakai revolver oleh Soeharto

 karena dianggap 'melangkahinya'

Dilansir dari manuskrip otobiografi berjudul 'Cerita Seorang Tentara:

Cuplikan Riwayat Kehidupan Herman Sarens Sudiro', perwira TNI yang

pernah nyaris ditembak Pak Harto itu adalah Brigadir Jenderal TNI (Purn)

Herman Sarens Soediro.

Soeharto saat itu sudah sangat marah dan menodongkan senjata api

revolver ke kepala Jenderal TNI (Purn) Herman Sarens Soediro

yang kala itu jadi bawahannya.

Ceritanya berawal pada 2 Oktober 1965 pukul 09.00 pagi, ketika

Herman sedang mandi di rumahnya di Jalan Daksa Kebayoran Baru.

Tiba-tiba sang istri menggedor pintu dari luar karena ada

telepon penting dari markas Kostrad.

Panglima Kostrad, Mayor Jenderal Soeharto memerintahkan

Herman agar segera menghadap dirinya.

Herman langsung berangkat ke markas Kostrad dan

menuju ke ruang kerja Soeharto.

Setelah memberi salam hormat, Soeharto mempersilakan Herman duduk.

Tanpa berbicara apa-apa, Soeharto hanya membuka laci mejanya

dan mengambil sesuatu.

Sepucuk pistol revolver diarahkan tepat ke kepala Herman.

“Ta' slentik kowe! (aku sentil kau!)” kata Soeharto yang rupanya

tengah murka kepada Herman.

“Ada apa, Pak?” tanya Herman.

“Kamu…., dari jip sampai tank mesti lewat kamu.

Saya ini kamu anggap apa?” ujar Soeharto.

Herman yang masih memendam ngeri dalam hati bertanya lagi,

“Mengenai apa, Pak?” tanya Herman

“Kamu memberi 10 truk kepada kavaleri yang kamu ambil

dari gudang Cakrabirawa!” jawab Soeharto.

Rupanya Soeharto tersinggung dengan inisiatif Herman yang

dianggap mendahului Panglima Kostrad.

Sehari sebelumnya, Herman memang mengatur gerakan untuk

menumpas Gerakan 30 September.

Prakarsa itu dilakukan Herman lantaran Panglima Kodam V Jaya,

Mayor Jenderal Umar Wirahadikusumah mengkonsinyasi

pasukan garnisun Jakarta.

Dengan kedudukannya sebagai Kepala Biro Antar Angkatan dan

Kesiapsiagaan Staf Umum AD, Herman memutuskan

untuk menyiapkan kekuatan pemukul.

Herman bergerak cepat dengan mengambil alih 10 unit truk yang

berada di pool Resimen Cakrabirawa di Cawang.

Truk-truk tersebut diserahkan kepada Brigade Kavaleri pimpinan

Letnan Kolonel Wing Wiryawan.

Selanjutnya Herman bergerak ke Jalan Madiun, mengobrak-abrik

markas Badan Pusat Intelijen (BPI) pimpinan Soebandrio dan menangkap

orang-orang yang terlibat atau diduga PKI.

Karena dinilai terlalu cepat dan melibatkan pasukan skala cukup besar,

tindakan Herman ini menimbulkan kesalahpahaman dengan Soeharto.

“Kalau (pistol) itu meledak, mati gue,” kata Herman bertahun-tahun

kemudian kepada sejarawan Rushdy Hoesein saat mengenang

kemarahan Soeharto tersebut.

Menurut Rushdy, Soeharto memang pantang dilangkahi.

Herman kemudian mengajukan permintaan maaf.

Meski dikenal tegas kepada para penentangnya, Soeharto masih

memaafkan Herman Sarens.

Kejadian itu berakhir dengan saling pengertian satu sama lain. 

(Tribunjatim.com/Januar AS)

BERITA TERPOPULER :

 Dokter Bedah Dikejutkan dengan Penemuan Aneh, di Kaki Bocah Ada Sehelai Rambut Bergerak Sendiri

 Kecelakaan Maut, Keluarga Pengemis Tewas Ditabrak Mobil KIA, Pengemudi Wanita Histeris Lihat Korban

 3 Sosok Dokter Ungkap Fakta Hasil Otopsi 6 Jenderal Korban G30S PKI 1965, Bantah Pernyataan Soeharto

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Soeharto Mendadak Arahkan Revolver ke Muka Jenderal TNI, Bermula dari Penangkapan Orang-orang PKI

Penulis: Januar AS

Editor: Sudarma Adi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved