Kabar Arab Saudi Hari Ini
Sosok Mantan Perwira AU Arab Berani Bentuk Partai Politik Terorganisir Pertama Lawan Raja Salman
Sekelompok pembangkang Arab Saudi yang diasingkan di negara lain,termasuk Inggris dan Amerika Serikat (AS)
Pengumuman pembentukan partai politik NAP datang pada saat "ruang lingkup politik telah diblokir ke segala arah", kata pernyataan partai itu.
“Pemerintah terus-menerus melakukan kekerasan dan penindasan, dengan meningkatnya jumlah penangkapan dan pembunuhan politik, kebijakan yang semakin agresif terhadap negara-negara bagian, penghilangan paksa, dan orang-orang yang didorong untuk meninggalkan negara itu,” tambah Assiri.
Rasheed, juru bicara partai, menekankan bahwa para pendirinya "tidak memiliki permusuhan pribadi dengan keluarga yang berkuasa".
Namun, ketiadaan peradilan independen, kontrol ketat pemerintah terhadap media lokal dan "pemberangusan opini publik" adalah faktor lain yang menyebabkan pembentukan kelompok tersebut, kata pernyataan partai tersebut.
Arab Saudi telah lama menghadapi kritik internasional atas catatan hak asasi manusianya.
Kritikan pun meningkat sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) ditunjuk sebagai pewaris takhta Saudi pada Juni 2017.
Secara khusus, pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada Oktober 2018 di dalam konsulat Saudi di Istanbul,
memicu terjadinya pengawasan internasional, yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap catatan pelanggaran hak asasi manusia kerajaan.
