Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Arab Saudi Hari Ini

Sosok Mantan Perwira AU Arab Berani Bentuk Partai Politik Terorganisir Pertama Lawan Raja Salman

Sekelompok pembangkang Arab Saudi yang diasingkan di negara lain,termasuk Inggris dan Amerika Serikat (AS)

Editor: Aldi Ponge
ALEX BRANDON / POOL / AFP
Raja Salman bin Abdulaziz 

TRIBUNMANADO.CO.ID -- Partai Majelis Nasional (NAP), Partai Politik Oposisi Kerajaan Arab Saudi resmi didirikan.

NAP adalah partai politik terorganisir pertama di bawah pemerintahan Raja Salman.

Partai Ini dipimpin mantan perwira Angkatan Udara Kerajaan Saudi.

Sekelompok pembangkang Arab Saudi yang diasingkan di negara lain,

termasuk Inggris dan Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan peluncuran partai oposisi, perlawanan politik terorganisir pertama

Aksi Nekat Suami, Belah Perut Istri yang Hamil Tua, Ingin Lihat Jenis Kelamin Bayinya

Fero Walandouw Beri Klarifikasi soal Kedekatan dengan Natasha Wilona, Singgung soal Verrell Bramasta

Raja Salman dari Arab Saudi
Raja Salman dari Arab Saudi (Kompas.com)

Arab Saudi adalah monarki absolut yang tidak mentolerir oposisi politik apa pun, tetapi pembentukan Partai Majelis Nasional (NAP) terjadi pada peringatan berdirinya kerajaan, dan di tengah tindakan keras negara yang berkembang terhadap perbedaan pendapat dan kebebasan berekspresi.

Upaya masa lalu untuk mengatur politik di negara Teluk pada 2007 dan 2011, partai oposisi politik ditindas dan anggotanya ditangkap.

"Dengan ini kami mengumumkan pembentukan Partai Majelis Nasional, yang bertujuan untuk melembagakan demokrasi sebagai bentuk pemerintahan di kerajaan Arab Saudi," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, pada Rabu (23/9/2020) yang dilansir dari Al Jazeera pada hari yang sama. 

Perkembangan partai oposisi tidak mungkin secara serius merusak otoritas keluarga penguasa paling kuat di dunia Arab.

Namun, itu menimbulkan tantangan baru bagi para penguasa Arab Saudi, ketika mereka tengah berurusan dengan harga minyak mentah yang rendah dan bersiap untuk menjadi tuan rumah KTT G20 pada November di tengah pandemi virus corona.

Partai oposisi politik, NAP, dipimpin oleh aktivis hak asasi manusia terkemuka yang berbasis di London, Yahya Assiri.

Sementara anggotanya, termasuk akademisi Madawi al-Rasheed, peneliti Saeed bin Nasser al-Ghamdi, Abdullah Alaoudh yang berbasis di AS, dan Omar Abdulaziz yang berbasis di Kanada, menurut sumber yang dekat dengan organisasi tersebut, kata kantor berita AFP.

"Kami mengumumkan peluncuran partai NAP pada saat kritis untuk mencoba menyelamatkan negara kami...untuk melembagakan masa depan yang demokratis dan untuk menanggapi aspirasi rakyat kami," kata Assiri, sekretaris jenderal partai NAP kepada AFP.

Assiri, mantan perwira Angkatan Udara Kerajaan Saudi, mendirikan organisasi hak asasi manusia, ALQST.

4 Zodiak Ini Justru Kuat karena Sering Patah Hati, Zodiakmu Termasuk?

 Organisasi ALQST tersebut berbasis di London, yang telah membuat katalog tentang apa yang disebutnya sebagai pelanggaran negara yang meluas, termasuk penangkapan aktivis wanita, akademisi, dan anggota keluarga kerajaan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved