Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Hari Lamaran Pernikahan Jadi Duka, Mobil Pikap yang Ditumpangi Rombongan Masuk Jurang 3 Orang Tewas

Tragis Rombongan pengantar lamaran kecelakaan di Gunung Kutu Babi, Desa Kalampising, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Editor: Glendi Manengal
Kompas.com/Ahmad Dzulviqor
Mobil pickup yang mengangkut rombongan pengantar lamaran nikah berada di jurang sedalam 8 meter di turunan jalan gunung kutu babi kecamatan Lumbis Nunukan Kaltara, 3 orang meninggal dalam peristiwa ini. Dok Bajib Mesaak. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tragis Rombongan pengantar lamaran kecelakaan di Gunung Kutu Babi, Desa Kalampising, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Diketahui Peristiwa tersebut melibatkan mobil pikup yang terjadi Selasa (22/9/2020) sore.

Terkait hal tersebut kecelakaan itu menewaskan 3 orang dan 22 luka parah serta dua lainnya luka ringan.

Nasib Malang 4 Kakak Beradik, Ditelantarkan Ayah Ibu Kandung, Diusir Papa Tiri, Hidup Gelandangan

Masih Ingat Si Entong? Lama Tak Ada Kabar, Makin Tampan Jadi Anak Motor, Intip 10 Potret Terbarunya

Pengusaha Kaya Bunuh Menantu, Korban Miliki 2 Anak Hasil Selingkuh hingga Jual Perusahaan

tribunnews

Sebuah mobil rombongan pengantar lamaran pernikahan terguling sebelum masuk jurang sedalam delapan meter di Gunung Kutu Babi, Desa Kalampising, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Akibat kejadian tersebut, 22 orang luka parah, 2 luka ringan dan tiga orang meninggal dunia.

"Pikap itu mengantar 27 orang dari Desa Sasibu dan Sedongon,

mereka akan pergi ke acara Kiab Kabang (Bahasa Dayak Agabag yang berarti ritual lamaran) di Desa Tujung untuk melamar perempuan di sana," ujar Kepala Desa Sembakung Atulai Mekel Chan dihubungi, Selasa (22/9/2020).

Mekel menjelaskan, rombongan yang berisi sejumlah balita dan anak–anak ini hendak menyusul rombongan pertama yang telah berangkat terlebih dahulu.

Menurut dia, kondisi Gunung Kutu Babi memang terdapat tanjakan cukup tinggi sepanjang 50 meter.

Saat menurun, lanjutnya, kendaraan bisa melaju dengan kecepatan 100 km/jam meski mesin tidak dihidupkan.

"Memang jalanan cukup curam turunannya,

dulu sebelum diaspal tidak bisa dilalui saking tingginya, begitu dibangun,

dipangkas gunungnya akhirnya bisa dilewati," kata Mekel.

Alson, saksi mata di lokasi menuturkan, mobil pikap mengalami pecah ban belakang bagian kiri sehingga sopir lepas kendali.

"Saat melewati turunan Gunung Kutu Babi, ban belakang sebelah kiri meletus,

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved