Terkini Nasional
Pilkada Batal Ditunda, Rocky Gerung Ungkap Ada Paksaan dari Cukong: Dana Bisa Sirna
Pengamat Politik Rocky Gerung menanggapi soal alasan pemerintah tidak menunda pemilihan Pilkada Serentak tahun 2020
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengamat Politik Rocky Gerung menanggapi soal alasan pemerintah tidak menunda pemilihan Pilkada Serentak tahun 2020
dan tetap melaksanakan tanggal 9 Desember 2020.
Menurut Rocky Gerung tetap terlaksananya pilkada karena ada paksaan dari para para cukong-cukong untuk memperpanjang izin.
"Karena kalau tidak ada Pilkada Gubernur yang disewa, atau kepala daerah yang sudah diikat oleh pengusaha,
dia tak bisa buat aturan baru untuk perpanjang izin, bagian KKNnya kan disitu" jelas Rocky dilansir dari Youtube Pribadinya, Selasa 22 September 2020.

Dia pun menyebut kepentingan cukong tersebut, agar Gubernur pilihannya bisa langsung mengeksekusi yang menguntungkan.
Atas hal tersebut Rocky menyarankan agar para surveyor supaya berhenti menerima orderan dari calon kepala daerah.
"Supaya ada contoh, bagian csr dari surveyor politik ini diberikan kepada rakyat,
sehingga hari ini dia merugi tak dapat orderan tapi akan dicatat sebagai Lembaga yang ikut merawat keadilan sosial selama covid-19," jelasnya.
Terpisah, Rocky Gerung pun menyebut jika Presiden Jokowi memastikan pilkada ini berlangsung, agar tidak ada orang yang balik jadi tukang martabak.
"Kalau itu real dan tak ada kesempatan lagi untuk pilkada, masa sisa 4 tahun kedepan balik jadi jualan martabak?" ujarnya sambil tertawa.
Dia pun menyebut dana dari cukong sudah turun hingga Pilkada ini harus tetap jalan.
"Kan nda mungkin dana cukong dikembalikan jadi tetap jalan," tandasnya
Berikut Videonya:
Indonesia Akan Dibully 59 Negara di Sidang PBB, Rocky Gerung: Pengetahuan Presiden akan Terbaca