Mengaku Dipersulit saat Ingin Bertemu Laeli, Maslihah: Padahal Saya Cuma Ingin Ketemu dan Mengobrol
Pihak keluarga sempat ke Depok untuk menemui Laeli dan membujuknya supaya mau pulang ke rumah sekitar bulan Oktober 2019 lalu.
Mengingat Laeli sudah lama tidak pulang ke rumah, maka dari itu pihak keluarga berharap yang terbaik untuk Laeli.
Namun, kalau boleh meminta dan berharap, semoga hukuman yang diberikan ke Laeli bisa diringankan.
"Saya mewakili keluarga dan anak saya Laeli, memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak keluarga korban," papar Maslihah seraya menangis.
Masliha menyatakan, Laeli Atik pertama kali pergi ke Jakarta pada tahun 2014.
Dia diterima kuliah di Universitas Indonesia (UI) melalui program Bidik Misi, mengambil konsentrasi jurusan Geografi.
Namun Laeli ini memang sangat susah dihubungi, sudah lama tidak pulang ke rumah.
Ada nomor telepon pun juga tidak ada respon dan tidak bisa dihubungi.
Masliha mengungkapkan, dia dan sang puteri sudah tidak saling tukar kabar atau komunikasi sejak 1,5 tahun yang lalu.
Pihak keluarga pernah mencoba mencari Laeli namun hasilnya nihil karena tidak ketemu.
"Terakhir kabar yang saya dapat, anak saya sudah menikah siri dengan si Fajri itu. Nomor teleponnya yang dulu juga sudah tidak bisa dihubungi lagi."
"Jadi benar-benar saya dan keluarga tidak tahu kabarnya gimana, sampai muncullah berita ini," ungkapnya.
Selama ini, Laeli merupakan sosok yang dikenal pendiam dan jarang berkumpul dengan teman-temannya.
"Harapan saya hukuman yang diberikan kepada anak saya bisa diringankan. Jangan disamakan dengan si laki-lakinya," harap Maslihah.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Perubahan Drastis Sikap Putrinya Sejak Kenal Fajri, Tangis Ibu Laeli Ingin Hukuman Anak Diringankan