Berita Sulut
Kesbangpol Deteksi Potensi Gerakan Separatisme, Jangan Jadikan Sulut Panggung Rongrong NKRI
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sulut mendeteksi gerakan organisasi mahasiswa merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sulut mendeteksi gerakan organisasi mahasiswa merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Celakanya, organisasi Mahasiawa asal luar daerah menggelar aksinya dari Sulut.
Kepala Badan Kesbangpol Sulut Steven Liow mengatakan, gerakan ini mengancam bahkan membahayakan NKRI.
"Gerakan semacam ini menyeret daerah ini dalam gerakan-gerakan separatis yang membahayakan negara,” tandas Steven Liow, Minggu (19/09/2020) sore.
• All Out Menangkan AMA-UKP, Samsudin Dama Ingatkan Pendukung Jangan Saling Hujat
• AA-RS Sorot Pengelolaan Sampah Manado, Siapkan Solusi Sinergi dengan Pemerintah Provinsi Sulut
• Peminjam dan Pemberi Pinjaman Mayoritas Milenial, AFPI Gencar Edukasi Fintech Lending di Kampus
Liow mengatakan, beberapa hari terakhir, sejumlah oknum mahasiswa luar Sulut melakukan pertemuan menggalang dukungan para mahasiswa lain untuk melakukan penandatanganan Petisi Rakyat Papua Menolak Otonomi Khusus Jilid II.
Ia menegaskan setiap mahasiswa yang datang menimba ilmu di sejumlah perguruan tinggi di Sulut patut membuat pakta integritas guna menjaga keutuhan NKRI.
"Kami akan menyurat ke rektorat perguruan tinggi terkait hal itu,” ujar Liow.
E K Tindangen dari Satgas Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) minta kepada mahasiswa yang berasal dari luar daerah, agar ikut menjaga stabilitas daerah Sulawesi Utara.
• Dewan Penasehat DPP BM-OD Martina Dondokambey-Lengkong, Kunjungi Korban Kebakaran di Minut
• Gubernur Olly Resmikan Gedung GMIM Kanaan, Singgung Sinergitas Cara Sulut Bisa Maju
“Jangan rusak citra positif masyarakat di Sulawesi Utara. Kami berharap, aparat bertindak tegas terhadap adanya beberapa oknum mahasiswa membawa isu separatisme yang menjadi ancaman kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata dia.
Ia mengatakan, FKDM telah memonitor kegiatan yang membahayakan keutuhan NKRI. Terpantau dilakukan beberapa oknum mahasiswa luar Sulut di beberapa tempat seperti di Manado dan Tomohon selama dua hari terakhir.
“Yang sangat kami sesalkan, justru pemerintah setempat, kepala lingkungan dan lurah yang memiliki wilayah, di mana kegiatan berlangsung di asrama mahasiswa, tidak banyak berbuat. Padahal, kegiatan oknum mahasiswa itu, terang-terang mengancam kedaulatan NKRI. Ini berbahaya,” ungkapnya.
• Supandri: Ini Bentuk Dukungan Pemprov Pada GP Ansor
Apalagi, aktivitas kegiatan oknum-oknum mahasiswa ini terbilang besar, karena mengumpulkan banyak orang, dan melanggar protokol kesehatan Covid-19.
“Harusnya, baik Kepala Lingkungan maupun Lurah, berhak membubarkan kegiatan itu. Kalau pembiaran ini terus dilakukan, ini berbahaya. Pihak aparat kepolisian harus bertindak tegas. Kepala Lingkungan dan Lurah pun harus diperiksa,” tandas Tindangen.
Michael Singkoh, Pengurus Forum Kader Bela Negara Sulawesi Utara meminta agar para mahasiswa dari luar Sulut menghormati dan menghargai tradisi hidup masyarakat Sulut.
• Dewan Penasehat DPP BM-OD Martina Dondokambey-Lengkong, Kunjungi Korban Kebakaran di Minut
“Sebaiknya adik-adik mahasiswa dari luar Sulut menghormati tradisi hidup di tanah Sulawesi Utara yang terus menjaga hidup rukun, aman dan nyaman. Berhentilah berulah atau bahkan memakai daerah kami untuk hal-hal yang bertentangan dengan aturan yang berlaku,” ujar Singkoh.
Saat ini sebagian mahasiswa kuliah daring akibat kondisi pandemi Covid-19.
“Hal ini menjadi perhatian kita semua, agar wabah ini tidak menyebar secara luas dan dengan cepat bisa membawa dampak buruk bagi kehidupan kita, terlebih saat ini kita di Sulut sedang berada pada masa tahapan Pilkada Serentak. Jadi kami berharap, semua patuh pada protokol kesehatan. Jangan ada yang berulah. Begitu juga dengan mahasiswa dari luar Sulut, jangan buat masalah di tanah damai, rukun, aman dan nyaman ini,” ungkap Singkoh.
Silahkan menimba ilmu di Sulut, jangan buat gaduh, apalagi mengganggu ketentraman masyarakat Sulut.
Selaku Kader Bela Negara, jika ada sesuatu gerakan memecah belah, kami tidak tinggal diam, karena ini berbahaya bagi kedaulatan NKRI.
"Mari kita menjaga semangat persaudaran sebagai anak bangsa, karena Torang Samua Ciptaan Tuhan,” kata Singkoh. (ryo)
• Gubernur Olly Resmikan Gedung GMIM Kanaan, Singgung Sinergitas Cara Sulut Bisa Maju
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: