Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah

Jarum Suntik Telah Ada Sejak Zaman Romawi dan Yunani, Penemuan yang Mengubah Dunia

Di masa pandemi virus corona pada abad ini, peran jarum suntik sangat penting, terutama dalam vaksinasi untuk melawan infeksi penyakit baru, Covid-19.

Editor: Rizali Posumah
Shutterstock
Ilustrasi jarum suntik. 

Kendati jarum suntik terus berkembang, namun desain dasar tetap tidak berubah meskipun bagian-bagian yang dapat ditukar hingga bahan plastik untuk pembuatan jarum suntik, menyebabkan penggunaan jarum suntik sekali pakai semakin populer sejak pertengahan 1950-an.

Mungkin, dapat dikatakan jarum suntik merupakan alat medis terbesar yang pernah ditemukan.

Jarum suntik telah menyelamatkan banyak nyawa dan mengurangi lebih banyak penderitaan daripada bagian teknologi medis lainnya.

Sedikitnya, miliaran jarum suntik diproduksi setiap tahunnya sebagai perangkat penting dalam dunia kedokteran dan medis lainnya

Pada tahun 1897, Maxwell W. Becton dan Fairleigh S. Dickinson membentuk perusahaan impor peralatan medis yang mereka beri nama Becton, Dickinson and Co (BD).

Lalu pada tahun berikutnya perusahaan tersebut membayar 40 dolar untuk memperoleh setengah hak paten atas sebuah jarum suntik kaca yang dikembangkan oleh H. Wulfing Luer dari Paris, seperti dikutip dari MDDI.

Meskipun perusahaan tersebut mulai dengan mengimpor alat suntik, pada tahun 1906 mendirikan dan memulai fasilitas produksi pertama di Amerika Serikat yang khusus memproduksi jarum suntik dan alat suntik, serta termometer.

 Jarum suntik selamatkan jutaan anak dari polio

Seorang pekerja kesehatan tengah memberikan imunisasi polio untuk seorang anak di pusat kesehatan Abou Dhar Al Ghifari di Damaskus. Wabah polio pecah di Suriah setelah sejak 1999 negeri itu dinyatakan bebas dari polio. Akibatnya, PBB meluncurkan gerakan imunisasi polio untuk 20 juta anak di tujuh negara Timur Tengah.
Seorang pekerja kesehatan tengah memberikan imunisasi polio untuk seorang anak di pusat kesehatan Abou Dhar Al Ghifari di Damaskus. Wabah polio pecah di Suriah setelah sejak 1999 negeri itu dinyatakan bebas dari polio. Akibatnya, PBB meluncurkan gerakan imunisasi polio untuk 20 juta anak di tujuh negara Timur Tengah. (AP Photo/UNICEF)

Tonggak sejarah berikutnya terjadi pada tahun 1925 ketika BD memperkenalkan Yale Luer-Lok Syringe-nya.

Dirancang dan dipatenkan oleh Dickinson, alat ini memberikan metode yang sederhana dan aman untuk memasang jarum ke dan mengeluarkannya.

Konektor Luer-lock adalah standar untuk jarum suntik di Amerika Serikat hingga hari ini.

Jarum suntik sekali pakai pertama, masih terbuat dari kaca, dipatenkan oleh Arthur E. Smith. Smith menerima delapan paten A.S. untuk jarum suntik sekali pakai antara tahun 1949 dan 1950.

Akan tetapi BD-lah yang pertama kali memproduksi perangkat tersebut secara massal, pada tahun 1954, untuk program vaksinasi massal.

Dr. Jonas Salk menggunakannya kepada satu juta anak Amerika dengan vaksin polio Salk yang baru.

Jarum suntik suntik sekali pakai plastik pertama di dunia dikembangkan oleh Roehr Products (Waterbury, CT) pada tahun 1955.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved