Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Nasional

Pengamat Sindir Pernyataan Ahok: Utang Boleh yang Penting Cashflow Pertamina Ada Dulu

Peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman mengatakan, pembiayaan proyek melalui utang bukan lah suatu hal yang tabu

Editor: Rhendi Umar
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman mengatakan, pembiayaan proyek melalui utang bukan lah suatu hal yang tabu.

Hal tersebut untuk menanggapi kebijakan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang mengkritisi langkah manajemen perseroan soal akuisisi sumur minyak di luar negeri dengan menggunakan utang.

Dia menilai, Pertamina seharusnya melihat terlebih dahulu kondisi kas keuangan perseroan sebelum melakukan utang.

Apabila cashflow perseroan sedang tidak baik, perusahaan plat merah itu disebut tidak seharusnya melakukan utang.

"Utang boleh yang penting cashflow Pertamina ada dulu. Kalau cashflow enggak banyak jangan paksa diri, karena akan membenani keuangan Pertamina," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (16/9/2020).

Komisaris Utama PT Pertamina (persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok BTP
Komisaris Utama PT Pertamina (persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok BTP (ANTARA FOTO/Moch Asim/ama)

Ferdy mengapresiasi langkah Ahok yang berani berbicara langsung terkait kondisi keuangan perusahaan minyak dan gas negara tersebut.

"Saya kira Ahok sangat cermat membaca laporan keuangan dan kinerja Pertamina, bisa saja Pertamina lagi enggak kuat cashflow," katanya.

Kendati demikian, Ferdy kurang setuju dengan pernyataan Ahok yang meminta manajemen perseroan untuk memaksimalkan eksplorasi cekungan dalam negeri.

Pasalnya, cekungan yang ada di Indonesia saat ini rata-rata sudah berumur tua. Dengan demikian, akan memakan biaya yang lebih besar untuk melakukan eksplorasi.

Sebelumnya, Komisaris Utama Pertamina Ahok mengaku sering geleng-geleng kepala dengan berbagai kebijakan direksi Pertamina.

Keputusan bisnis Pertamina sering kali tak masuk akal dalam kalkulasi bisnis.

Akibatnya, Pertamina harus menanggung utang yang jumlahnya cukup besar.

Dia mencontohkan kebijakan manajemen Pertamina yang rajin mengakuisisi sumur minyak di luar negeri.

Pembelian ladang minyak dilakukan dengan utang.

"Sudah ngutang 16 miliar dollar AS, tiap kali otaknya pinjam duit terus, saya sudah kesal ini. Pinjam duit terus, mau akuisisi terus," kata Ahok, dikutip dari tayangan yang diunggah akun YouTube POIN.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved