Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Masih Ingat Kim Jong Un Eksekusi Pamannya? Kini 5 Pejabat Kembali Dihabisi, Keluarga Juga Diasingkan

Korea Utara dilaporkan telah mengeksekusi lima pejabat di Kementerian Ekonomi setelah mereka mengkritik kebijakan Kim Jong-Un

Editor: Finneke Wolajan
STR/KCNA VIA KNS/AFP
Gambar ini diambil pada 13 Agustus 2020 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 14 Agustus 2020 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Partai Buruh Korea (WPK) yang berkuasa di Pyongyang. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kim Jong-Un yang dikenal sebagai diktator, telah banyak korban berjatuhan di bahwa Pemimpin Tertinggi Korea Utara.

Kim Jong Un tidak segan-segan menghukum mati orang yang berani melawannya. Termasuk anggota keluarganya sendiri.

Masih ingat kasus pada tahun 2013 ketika Kim Jong Un mengeksekusi mati Chang Song Thaek, yang merupakan pamannya sendiri?

Chang Song Thaek adalah suami dari Kim Kyong Hui, anak dari pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, dan adik dari mendiang ayah Kim, dan sekaligus adik dari pemimpin kedua, Kim Jong Il.

Alasan eksekusi mati itu karena Chang Song Thaek diduga melakukan pengkhianatan.

Lalu ada seorang pejabat yang dihukum mati hanya karena tertidur di ruang rapat saat Kim tengah berbicara.

Nah, kali ini Kim Jong Un kembali mengeksekusi mati pejabatnya.

Apa salah mereka?

Korea Utara dilaporkan telah mengeksekusi lima pejabat di Kementerian Ekonomi setelah mereka mengkritik kebijakan Kim Jong-Un.

Para pejabat partai komunis ini diperkirakan ditembak oleh regu tembak pada 30 Juli lalu.

Eksekusi ini dilakukan setelah mereka berbicara tentang kebijakan ekonomi rezim Kim yang telah membuat negara itu menjadi salah satu negara termiskin di dunia.

 Rincian percakapan mereka dikatakan telah dilaporkan kembali ke atasan mereka sebelum mereka dipanggil ke sebuah pertemuan dan ditangkap oleh polisi rahasia.

Kelima pria tersebut, awalnya di undang ke sebuah acara jamuan lalu secara terbuka membahas stagnasi ekonomi negara yang termiliterisasi serta perlunya reformasi industri karena terus memproduksi sedikit barang konsumsi untuk warganya yang miskin.

Menurut DailyNK seperti dikutip Dailymail, para pria ini juga berbicara tentang perlunya Korea Utara mencari kerja sama asing untuk mengatasi sanksi perdagangan yang membayangi negaranya.

tribunnews
Kim Jong Un meresmikan pabrik pupuk di utara Pyongyang, Sabtu (2/5/2020) (PHOTO: AFP/KCNA VIA KNS)

Laporan media ini juga mengatakan bahwa kepala Kementerian Ekonomi, serta Kim Jong-Un sendiri, diberitahu tentang komentar tersebut sebelum pihak berwenang meluncurkan penyelidikan internal.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved