Israel
Negara Arab Bahrain Kini Berdamai dengan Israel Setelah Puluhan Tahun Bermusuhan
Setelah permusuhan selama puluhan tahun, Bahrain akhirnya menormalisasi hubungan dengan Israel di bawah mediasi Amerika Serikat (AS).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Setelah Uni Emurat Arab (UEA), Bahrain jadi negara kedua yang mulai menjalin hubungan baik dengan Israel.
Setelah permusuhan selama puluhan tahun, Bahrain akhirnya menormalisasi hubungan dengan Israel di bawah mediasi Amerika Serikat (AS)
Bahrain menjadi negara Arab kedua dalam sebulan setelah Uni Emirat Arab ( UEA).
Beberapa negara Arab menyambut baik pemulihan hubungan itu, tetapi yang lain menentang inisiatif AS dan banyak yang memandangnya dengan waspada.
Dalam tur Timur Tengah pada akhir Agustus yang berlangsung di Israel, Sudan, Bahrain, dan Uni Emirat Arab, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengungkapkan optimisme bahwa lebih banyak negara Arab lain akan mengikuti langkah ini.
Para pengamat melihat Manama dan Khartoum kemungkinan besar mengikuti jejak UEA, yang pada 13 Agustus menjadi negara Arab ketiga yang menjalin hubungan diplomatik dengan negara Yahudi tersebut.
Sementara itu Arab Saudi meski tidak mengecam kesepakatan itu, enggan menormalkan hubungan sampai Israel menandatangani perjanjian perdamaian denan Palestina yang diakui internasional.
Dilansir dari AFP Sabtu (12/9/2020), inilah keempat negara yang memiliki kemungkinan berdamai dengan Israel.
1. Oman
Oman juga menyambut baik kesepakatan negara tetangga mereka UEA dengan Israel, tetapi mengatakan pihaknya tetap berkomitmen pada "hak sah rakyat Palestina yang menginginkan negara merdeka" dengan Yerusalem timur sebagai ibu kotanya.
Negara ini juga sekutu dekat AS, tetapi juga memiliki hubungan baik dengan Iran. Mereka mempertahankan kebijakan netralitas dan selama bertahun-tahun memainkan peran mediasi dalam konflik regional.
Ada beberapa kontak antara Oman dan Israel, termasuk pada 2018 ketika mendiang Sultan Qaboos menyambut PM Israel Benjamin Netanyahu di Muscat.
Sultan Haitham yang dilantik pada Januari setelah kematian Qaboos, "sudah sedikt bertindak karena kemungkinan ada gejolak soal perekonomian dan tidak akan mengambil langkah kontroversial saat ini," menurut Cinzia Bianco peneliti di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri, dikutip dari AFP.
2. Qatar
Qatar belum menanggapi pengumuman UEA yang mengejutkan di tengah kebuntuan diplomatik dengan Abu Dhabi, Riyadh, dan Manama.
