Kasus Penyerangan Polsek Ciracas
Pantas KSAD Jenderal Andika Murka, Ternyata Kondisi Para Korban Insiden Ciracas Infeksi Mata & Paru
Sebelumnya sudah disampaikan dari KSAD bawah para pelaku penyerangan harus menggati rugi apa yang dilakukan mereka.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terkait penyerangan Anggota TNI di Mapolsek Ciracas.
Sebelumnya sudah disampaikan dari KSAD bawah para pelaku penyerangan harus menggati rugi apa yang dilakukan mereka.
Tak hanya itu Ia juga janjikan sanksi pecat para pelaku.
• Zodiak Ini Dikenal Sangat Misterius dan Susah Ditebak, Apa Zodiakmu Termasuk?
• Sosok Rhea Chakraborty, Aktris Cantik India yang Ditahan Terkait Kematian Pacarnya
• Keluarga Jakob Oetama: Biarlah Ucapan, Tulisan dan Nasehat Ayah Menjadi Spirit Kehidupan Selanjutnya

Hingga kini korban kebrutalan oknum TNI AD yang tiba-tiba menyerang Polsek Ciracas masih dirawat di rumah sakit.
Pantas KSAD Andika perkasa geram dan janjikan sanksi pecat untuk oknum TNI AD setelah melihat kondisi para korban tragedi Polsek Ciracas.
Bagaimana tidak kondisi korban kebrutalan oknum TNI AD yang menyerang Polsek Ciracas begitu memilukan.
Hampir dua minggu sudah para korban masih harus menjalani perawatan lantaran mengalami beberapa luka yang cukup parah.
Salah satu korban diketahui mengalami trauma hebat hingga selalu merasa ketakutan saat melihat keramaian.
Tak hanya itu ada pula yang harus menjalani operasi mata hingga mengalami infeksi paru-paru.
Kondisi terbaru para korban diungkapkan oleh Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Letjen TNI Bambang Dwi Hasto, Rabu (9/9/2020).
Bambang mengungkapkan kondisi salah satu pasien kini sedang dirawat tim psikiatri RSPAD Gatot Soebroto karena mengalami ketakutan jika melihat kerumunan.
tribunnewsKorban tersebut, kata Bambang, merupakan istri dari warga sipil korban insiden Ciracas berinisial MH (30) yang sebelumnya telah dirawat di RSPAD Gatot Soebroto.
"Jadi ini ada tambahan, termasuk istrinya pun kita lanjutkan perawatan ke tim psikiater kita karena ada keluhan anxiety antisipatory.
Jadi istrinya ini kalau lihat kerumunan, ketakutan. Sehingga perlu pendampingan psikiatri, pengobatan psikiatri," kata Bambang, dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Seorang Korban Insiden Ciracas Alami Trauma, Ketakutan Jika Lihat Kerumunan'
Bambang mengungkapkan sebelumnya, suami pasien tersebut yang berinisial MH merupakan pasien yang dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto setelah dilaksanakan operasi pengambilan gotri di RS Polri Kramat Jati.
RSPAD hanya melakukan perawatan lanjutan terhadap korban.
Meski MH dalam kondisi baik setelah jahitan bekas operasinya diangkat oleh tim RSPAD Gatot Soebroto, tetapi MH harus tetap menjalani perawatan tim psikiatri RSPAD Gatot Soebroto.