Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tanggapi Pernyataan Puan Maharani Soal Sumatera Barat, Fadli Zon Sebut Hal Ini

Pernyataan Puan Maharani saat pengumuman cagub dan cawagub Sumatera Barat berujung panjang.

Editor: Ventrico Nonutu
KOMPAS.com/TSARINA MAHARANI/Capture YouTube Najwa Shihab
Kolase foto Puan Maharani dan Fadli Zon 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pernyataan Puan Maharani saat pengumuman cagub dan cawagub Sumatera Barat berujung panjang.

Ketua DPP PDIP tersebut menyebutkan harapan agar Sumbar menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila.

Hal tersebut kemudian mendapat banyak tanggapan.

China Marah Berlarut-larut, Presiden Ceko Pun Turun Tangan Atas Konflik Kunjungan di Taiwan

Potret Pacar Chelsea Islan Rob Clinton, Bukan Orang Sembarangan, Pebisnis yang Jadi Politisi Muda

Terbaru, politisi Partai Gerindra Fadli Zon bereaksi keras menanggapi ucapan putri Megawati itu.

"Rekomendasi diberikan kepada Insinyur Mulyadi dan Drs H Ali Mukhni. Merdeka!" tegas Puan Maharani pada Rabu (2/9/2020).

Lebih lanjut, Puan menuturkan harapannya pada provinsi Sumatera Barat.

"Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung Negara Pancasila," imbuh Puan Maharani.

Ucapan Puan Maharani itu bergulir bak bola salju.

Sejumlah tokoh Sumbar menyatakan keberatan dan mengkritik apa yang disampaikan putri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tersebut.

Kabar terkini, mantan wakil ketua DPR Fadli Zon turut bersuara.

Fadli menilai, orang Sumatera Barat mempunyai peran besar dalam mendirikan negara.

Fadli Zon menjelaskan, seharusnya Kota Bukittinggi mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat karena pernah menjadi basis perjuangan masa kemerdekaan.

"Saya melihat orang Sumbar itu dari dulu punya independensi cukup tinggi, egaliter, tidak bisa diatur dengan mudah, harus diyakinkan dengan memenangkan hati dan pikirannya," tegas Fadli Zon ditemui TribunPadang (grup TribunJakarta) pada Minggu (6/9/2020).

Fadli Zon menyatakan, memenangkan hati dan pikiran orang Sumbar tidak mudah apalagi dibeli dengan uang.

Hal itu sudah menjadi karakter jauh sebelum Indonesia merdeka.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved