Cerita Alkitab
Kisah Samuel, Seorang yang Lahir dari Rintihan Doa Ibu Mandul, Hidupnya Tekun jadi Abdi Allah
Samuel adalah tokoh Bani Israel yang hidup pada akhir masa kesukuan atau hakim-hakim dan awal masa kerajaan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Samuel dalam Alkitab merupakan hakim terakhir sebelum akhirnya Bani Israel memasuki masa kerajaan.
Samuel juga nabi yang mengurapi dua raja pertama Kerajaan Israel, yaitu Saul dan Daud.
Samuel adalah tokoh Bani Israel yang hidup pada akhir masa kesukuan atau hakim-hakim dan awal masa kerajaan.
Ayahnya bernama Elkana. Kitab Samuel mencatat bahwa Elkana berasal dari suku Efraim, sementara Tawarikh menyebutkan bahwa dia berasal dari suku Lewi.
Elkana mempunyai dua istri: Hana dan Penina.
Elkana mengasihi Hana, tetapi tidak dapat memberi bagian lebih dari korban persembahan, karena Hana mandul.
Suatu saat, karena tidak tahan lagi, dan setelah mereka memakan hidangan dalam ibadah, Hana berdiri di depan bait suci TUHAN, dengan hati pedih berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu.
Saat itulah Hana bernazar, "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.

Imam Eli, yang bertugas memimpin ibadah di bait suci, waktu itu duduk di kursi dekat tiang pintu bait suci. Ketika Hana terus-menerus berdoa di hadapan TUHAN, maka Eli mengamat-amati mulut perempuan itu; karena Hana berkata-kata dalam hatinya dan hanya bibirnya saja bergerak-gerak, tetapi suaranya tidak kedengaran, maka Eli menyangka perempuan itu mabuk.
Ini dugaan yang masuk akal, karena selama makan minum dalam ibadah biasa disajikan anggur, meskipun dalam jumlah sedikit. Eli menegur dan menasehati Hana supaya melepaskan diri dari mabuk-mabukan.
Tetapi Hana menjelaskan: "Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan tidak kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN." Eli menerima penjelasan ini dan memberkatinya: "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta daripada-Nya." Hana menjadi lega dan mukanya tidak muram lagi.
Segera setelah peristiwa itu, Hana hamil dan melahirkan, Samuel, untuk Elkana. Menurut Hana, nama Samuel diartikan "Diminta dari TUHAN".
Setelah usai disapih, Hana menyerahkan Samuel menjadi abdi di rumah Allah di Silo dan dirawat dalam pengawasan Eli, imam (pendeta) besar Silo.
Meski Eli merupakan seorang imam, anak-anaknya terkenal suka berbuat jahat dan sewenang-wenang.
Banyak orang sudah mengadu kepada Eli mengenai perbuatan anak-anaknya, tetapi anak-anak Eli tidak mengindahkan nasihat ayahnya.