Informasi Kesehatan
Makan Sambil Berdiri Ternyata Berbahaya bagi Kesehatan, Berikut Faktanya
Sebagian orang lainnya memilih untuk bersikeras tidak makan sambil berdiri karena dianggap kurang sopan atau etis, maupun diyakini dapat berbahaya
Refluks lambung terjadi ketika isi lambung kembali naik ke kerongkongan.
Hal ini dapat menyebabkan rasa terbakar di tengah dada dan rasa mulas.
Mereka yang mengalami refluks sering disarankan untuk berdiri tegak dan menghindari berbaring atau bungkuk saat makan, termasuk beberapa jam setelah makan.
Hal ini penting karena berbaring atau bungkuk meningkatkan tekanan di perut, membuatnya lebih mungkin bahwa makanan akan didorong kembali ke kerongkongan.
Refluks juga lebih mungkin terjadi jika ada terlalu banyak makanan di perut. Ini memberi tekanan pada katup yang memisahkan kerongkongan dari perut, meningkatkan kemungkinan isi perut akan naik kembali.
Menariknya, makan sambil duduk tegak atau berdiri bisa mengurangi tekanan pada perut sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya refluks.
4. Ganggu sistem pencernaan
Melansir Medical News Today, makan sambil berdiri dapat membuat lambung mengosongkan isi perut lebih cepat dibanding makan sambil duduk. Ini mungkin terkait dengan gravitasi.
5. Sebabkan perut kembung
Dalam beberapa kasus, makan sambil berdiri dapat menyebabkan masalah perut kembung.
Setiap orang memang bisa mengalami perut kembung dari karbohidrat yang tidak tercerna.
Namun, dua kelompok orang lebih mungkin mengalami ketidaknyamanan tersebut, yakni mereka yang tidak toleran laktosa atau sensitif terhadap fermentable oligo, disakarida, monosakarida, serta poliol (FODMAP).
FODMAP adalah sekelompok makanan yang dapat menyebabkan gas.
Orang yang makan dengan cepat atau berjalan-jalan selama atau segera setelah makan dapat mencerna makanan hingga 30 persen lebih cepat.
Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan pencernaan karbohidrat yang buruk dan menyebabkan perut kembung.