Informasi Kesehatan
Makan Sambil Berdiri Ternyata Berbahaya bagi Kesehatan, Berikut Faktanya
Sebagian orang lainnya memilih untuk bersikeras tidak makan sambil berdiri karena dianggap kurang sopan atau etis, maupun diyakini dapat berbahaya
2. Merasa lebih lapar
Tubuh Anda memiliki beberapa cara berbeda untuk menentukan apakah Anda lapar atau kenyang.
Salah satunya adalah merasakan berapa banyak makanan yang ada di perut.
Sejauh mana perut Anda meregang setelah makan dapat memberi tahu otak Anda apakah Anda sudah cukup makan atau belum.
Semakin perut Anda meregang dan semakin lama tetap kenyang, semakin kecil kemungkinan Anda merasa lapar.
Itulah mengapa makanan yang dicerna dengan cepat, seperti karbohidrat olahan, cenderung membuat Anda merasa lebih lapar daripada makanan yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, seperti serat dan protein.
Meskipun tidak banyak perbedaan kecepatan pencernaan antara makan sambil duduk atau berdiri, perbedaannya menjadi signifikan jika Anda memperhitungkan pergerakan.
• PROMO Alfamart Terbaru, Harga Murah Minyak Goreng hingga Susu, Berlaku Sampai 2 September 2020
Bergerak segera setelah makan menyebabkan perut Anda kosong dan usus Anda mencerna makanan hingga 30 persen lebih cepat.
Penelitian telah mengaitkan pengosongan perut yang lebih cepat dengan peningkatan perasaan lapar setelah makan.
Dengan demikian, mereka yang makan sambil berdiri dan berjalan mungkin akan merasa lebih lapar setelah makan daripada mereka yang duduk.
Rasa lapar ini dapat mendorong Anda untuk selalu makan dan makan berlebih yang pada gilirannya bisa meningkatkan risiko obesitas hingga diabetes.
3. Tersedak
Makan dan minum sambil berdiri terlebih dalam kondisi tergesa-gesa, dapat membuat Anda menjadi tersedak.
Meski tampak sederhana, tersedak tetap saja dapat memicu komplikasi berbahaya yang bisa mengancam jiwa.
Misalnya, bagi penderita gastroesophageal reflux disease ( GERD), makan sambil berdiri diyakini dapat membantu mengurangi refluks dan mulas.