Benny Tengker, Sang Tonaas Tua Wangko, Sosok yang Dikenal Sebagai Pancasilais Sejati

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Berpulangnya Benny Tengker meninggalkan duka yang mendalam bagi warga Provinsi Sulawesi utara. 

Benny berpulang pada Jumat (28/8/2020) sekitar pukul 12.55 WIB di Jakarta. Ia merupakah sosok tokoh masyarakat yang dikenal sangat Pancasilais.

Sang pelopor dan pendiri Kerukuranan Keluarga Kawanua (K3) Nasional itu menghembuskan napas terakhir pada usia 82 tahun.

"Kami benar-benar merasa kehilangan atas berpulangnya pak Benny Tengker, ayah terkasih dari Ibu Angelica Tengker selaku Ketua Umum DPP KKK di Jakarta telah. Semoga Tuhan Yesus berikan kekuatan iman dan penghiburan sejati bagi keluarga besar yang ditinggalkan," ujar Bendahara Umum KKK Revli Orelius Mandagi

Ia mengatakan kepergian Benny Tengker karena sakit yang diderita.

"Beliau juga sempat dua bulan dalam perawatan di rumah sakit, sebelum akhirnya berpulang," ujar dia

"Saat ini kita masih menunggu keputusan keluarga, termasuk apakah jenazah dikebumikan di Jakarta atau dibawa ke Manado," tandasnya.

Akan terus dikenang

"Saya bersama saudara bersaudara, anak,-anak, cucu serta warga di Negeri adat Danowudu akan ingat terus dan lakukan," ujar Neltje Tengker adik kandung almarhum Benny Tengker

"Pesan beliau yaitu Maesa-esaan, Masawang-sawangan, Maupus upusan dan Matombo-tombolan," kata Netje adik kandung almarhum Benteng ketika dihubungi Tribunmanado.co.id, Jumat (28/8/2020).

Pesan tersebut merupakan ajaran dari nenek moyang orang Minahasa yang berarti, Maleos-leosan (saling berbuat baik), Masawang-sawangan (saling membantu), Maupus-upusan (saling mengasihi), Matombo-tombolan (saling menopang), dan Maesa-esaan (hidup dalam persatuan).

Lanjut Neltje, sosok yang sangat erat dengan Ami Asmi berkecimping di bidang pendidikan, olahraga, lingkungan dan lainnya. Direncakan akan dimakamkan pada Sabtu besok di San Diego Karawang.

Benteng merupakan anak kedua dari lima bersaudara, intens melakukan komunikasi dengan Kelurahan Danowudu Kecamatan Ranowulu atau Negeri Adat pada 23 Februari.

Ditempat terpisah, Ir Maurits Mantiri MM Wakil Walikota Bitung sangat kehilangan dengan sosok Benny Tengker.

Sejak kecil mengenal sosok almarhum, yang menyandang gelar Tonaas Tua Wangko Papendang, karena orang tua Maurtis dan Almarhum kenal dekat dan sama-sama berasal dari Telap Tondano Kabupaten Minahasa.