News
Ingat Sosok Wiji Thukul Aktivis yang Hilang pada Tahun 1998? Sampai Kini Tak Ditemukan, Ini Kisahnya
Wiji Thukul, sosok aktivis sekaligus seniman yang hilang pada tahun 1998. Keberadaannya hingga kini menjadi misteri.
Kemiskinan dan di sisi lain kecintaannya akan puisi dan teater, telah menyebabkan ia keluar dari sekolah.
Hobi membaca buku dan berpuisi, sudah muncul saat duduk di SD Kanisius Sorogenen Solo. Di SMPN III Solo, ia bergabung dalam grup teater, dan aktif menghadiri diskusi dan pergelaran seni.
Antara Aksi dan Puisi
Nama Wiji Thukul mulai populer sebagai penyair dan seniman, seiring munculnya dilema berupa pilihan dan risiko-risiko.
Puisi-puisinya mulai menyebar di berbagai majalah dan koran dalam dan luar negeri, diundang ke berbagai kampus di Jawa Tengah dan Yogyakarta, juga ke Australia.
Buku kumpulan puisinya yang diterbitkan misalnya Puisi Pelo, Darman dan Lain-lain, Mencari Tanah Lapang (terbitan Manus Amici, Leiden Belanda 1994), serta Tumis Kangkung Comberan yang akan diterbitkan oleh Yayasan Garba Budaya Jakarta, Juli 1996.
Tahun 1991 ia memperoleh hadiah sastra Wertheim Encourage Award. Thukul adalah seniman pertama bersama Rendra yang memperoleh penghargaan sejak yayasan itu didirikan untuk menghormati sosisolog dan ilmuwan Belanda WF Wertheim.
Terjun dalam aksi demonstrasi dan solider dengan penderitaan rakyat yang diperlakukan semena-mena, dikatakannya sebagai "panggilan hidupnya".
"Yang mengherankan, di antara kita yang masih punya banyak pilihan untuk menerima panggilan itu, ternyata lebih sering memilih rasa aman. Bagi saya panggilan itu seperti menyeru-nyeru seperti banjir," kata Thukul.
Sosoknya mungkin sudah tidak lagi bisa ditemui, namun semangat perlawanannya masih terus hidup di negeri ini, bahkan hingga generasi mendatang.
Kalimat yang disampaikan oleh Thukul dalam puisinya yang berjudul "Peringatan" hingga kini masih terus dibacakan terutama saat aksi atau demonstrasi.
Sumber: Kompas.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/aktivis-wiji-thukul-yang-hilang-pada-tahun-1998.jpg)