Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perkelahian Ayah Anak

Soal Pinjam Motor, Ayah Anak Nyaris Baku Hantam, Parang dan Panah Sudah Siap di Tangan

Sang ayah Haeruddin bersiap dengan sebilah parangnya dan anaknya bersiap dengan ketapel dan tiga anak panahnya.

Editor: Rizali Posumah
Polres Pelabuhan Makassar
Suasana saat UPCR Angngaru Polres Pelabuhan Makassar mengamankan lokasi pertikaian ayah dan anak di Jl Sabutung, Makassar, Rabu (2682020) malam. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Peristiwa baku hantam antara ayah dan anak nyaris terjadi di Jl Sabutung Baru, Makassar, Selasa malam. 

Ayah anak tersebut adalah Haeruddin (58) dan anaknya AD (35) nyaris. 

Keduanya bahkan bakal baku hantam bukan dengan tangan kosong melainkan dengan berbekal senjata tajam.

Sang ayah Haeruddin bersiap dengan sebilah parangnya dan anaknya bersiap dengan ketapel dan tiga anak panahnya.

Beruntung, Tim UPRC Angngaru Polres Pelabuhan tiba di lokasi menenangkan keduanya.

Bermula saat tim yang dipimpin Aipda Sulaiman melakukan patroli rutin pencegahan aksi premanisme dan kejahatan jalanan.

Saat sedang memantau keamanan dan ketertiban warga di wilayah hukum Polres Pelabuhan Makassar, Danru Tim UPRC Angngaru Bripka Ilham Halim mendapatkan informasi adanya perkelahian menggunakan busur dan parang di Jl Sabutung baru.

Saat tiba di lokasi, perkelahian itu rupanya melibatkan Haeruddin dan anaknya AD.

"UPRC Angngaru mendatangi TKP yang dimaksud dan saat tiba, langsung mengamankan pelaku AD yang menguasai busur dan anak panah dan hendak digunakan melakukan pembusuran terhadap orang tuanya sendiri (Haeruddin)," kata Kasat Sabhara Polres Pelabuhan Makassar Iptu Asfada, Rabu (26/8/2020) pagi.

Lalu apa penyebab pertikaian yang melibatkan ayah dan anak itu?

Iptu Asfada menjelaskan, kejadiannya bermula pada pukul 23.30 Wita. Sang anak AD hendak meminjam motor ayahnya Haeruddin, untuk dikendarai ke Pangkep.

Namun, Haeruddin, enggan memberikan motornya dan tidak mengizinkan putranya AD pergi tengah malam.

"Ini sang anak (SD) mau ke Pangkep, tapi karena tengah malam, ayahnya (Haeruddin) tidak mengizinkan, dan meminta si AD agar pergi subuh saja," ungkap Asfada.

Namun, jawaban Haeruddin, tidak diterima oleh AD. Dia tetap ngotot pergi.

AD kian emosi kala mendapati adiknya AN, pulang tengah malam.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved