Pertamina Rugi
Pertamina Rugi Rp 11,13 Triliun, PKS Sindir Omongan Ahok: Dulu Dia Bilang Merem Saja Sudah Untung
Kabarnya PT Pertamina mengalami kerugian hingga beberapa triliun, kini soal hal tersebut sedang menjadi sorotan.
"Waktu itu Ahok bilang, merem saja Pertamina sudah untung. Asal diawasi. Nah kalau sekarang Pertamina rugi, artinya apa? Apa Ahok tidak mengawasi. Kok nyatanya Pertamina bisa rugi," ujar Mulyanto.
Secara teori, kata Mulyanto, di semester pertama tahun 2020 ini Pertamina harusnya untung.
Sebab di saat harga minyak dunia anjlok ke angka yang paling rendah sepanjang sejarah, Pertamina tidak menurunkan harga BBM sedikit pun.
Termasuk harga BBM non-subsidi yang harganya mengikuti harga minyak dunia.
"Secara perhitungan kasar, Pertamina harusnya untung besar," ujar Mantan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian era Presiden SBY ini.

Rugi Rp 11,327 Triliun
PT Pertamina (Persero) mencatat kerugian bersih mencapai US$767,92 juta atau sekitar Rp 11,327 triliun (kurs Rp 14.750 per dolar AS) di semester I-2020.
Sedangkan periode yang sama tahun lalu, perusahaan masih membukukan laba sebesar US$ 658,96 juta atau sekitar Rp9,7 triliun.
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan, sepanjang semester I 2020 Pertamina menghadapi triple shock yakni penurunan harga minyak mentah dunia, penurunan konsumsi BBM di dalam negeri serta pergerakan nilai tukar dollar.
“Pandemi Covid 19, dampaknya sangat signifikan bagi Pertamina."
"Penurunan demand, depresiasi rupiah, dan juga crude price yang berfluktuasi yang sangat tajam membuat kinerja keuangan kita sangat terdampak,” ujarnya dalam keterangan, Senin (24/8/2020).
Menurut Fajriyah, penurunan demand tersebut terlihat pada konsumsi BBM secara nasional yang sampai Juni 2020 hanya sekitar 117 ribu kilo liter (KL) per hari atau turun 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang tercatat 135 ribu KL per hari.
Saat pemberlakuan PSBB konsumsi BBM anjlok sampai 50-60 persen di kota-kota besar.
“Pertamina tetap optimis sampai akhir tahun akan ada pergerakan positif sehingga diproyeksikan laba juga akan positif, mengingat perlahan harga minyak dunia sudah mulai naik dan juga konsumsi BBM baik industri maupun retail juga semakin meningkat,’ ujar Fajriyah.
Untuk mencapai kinerja positif di akhir tahun, Pertamina berhasil memeroleh laba operasi Juni 2020 sebesar USD 443 juta dan EBITDA sebesar USD 2,61 miliar.