Kasus Pembunuhan
KRONOLOGI, Paman Bacok Keponakan Hingga Tewas Gara-gara Jengkol, Korban Ternyata Mencuri
Seorang warga bernama Husin Jaya (34), nekat menghabisi nyawa keponakannya sendiri lantaran kesal karena korban telah mencuri jengkol.
Tersangka merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara bernama Eqwin Pangaribuan berumur 24 tahun.
Pengamatan wartawan www.tribun-medan.com, jenazah Elkana Pangaribuan sudah disemayamkan di rumah duka.
Terlihat bekas luka di keningnya.
Istri korban, Boru Simanjuntak bersama anak-anaknya tampak menangis di samping jenazah korban.
Diwawancarai awak media, Kepala Lingkungan II Kelurahan Cinta Damai, Herbert Sitorus, menyebutkan kronologi kejadian terjadi sekitar pukul 12.00 WIB.
Keduanya berkelahi di halaman rumah.
"Kejadian yang saya dapat dari masyarakat mereka bertengkar sekitar jam 12 siang. Dipukul dengan tangan kosong," tuturnya kepada Tribun Medan di lokasi.
Elkana Pangaribuan langsung terjatuh tepat di depan pintu dan langsung dibawa ke klinik terdekat.
"Tepat di pintu rumahnya si bapak sudah terjatuh. Lalu dibawa ke Klinik Serasi, sampai di sana korban sudah meninggal dunia," jelas Herbert Sitorus.
Setelah memukul ayahnya, pelaku langsung melarikan diri.
"Setelah itu si anak pergi lari, dibawanya juga istrinya," sebutnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penyebab perkelahian akibat sang ayah tidak memberikan pelaku untuk menggunakan becak.
Anaknya ini mau pakai becak ini, cuma ban becak itu diambil oleh almarhum karena enggak dikasihlah becak ini dipinjam.
"Itulah ngamuk si anak ini, kalau masalah dipukulnya kita enggak tahu berapa kali, jadi ini pakai tangan kosong tidak ada pakai alat. Pakai tangan saja mereka berkelahi. Selesai dipukulnya dia pergi dibawanya istrinya," ungkapnya.
Pengguna Narkoba