Pilkada Manado
PDIP Harus Hati-hati Tunjuk Papan Dua Dampingi Andrei Angouw di Pilkada Manado, Hasil Survei Acuan
Penentuan SK dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kota Manado seakan terus alot.
Penulis: Hesly Marentek | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO-Penentuan SK dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kota Manado seakan terus alot.
Pasalnya sampai saat ini Partai berlogo banteng ini belum juga menunjukan siapa yang bakal diusung nanti, meski nama Andrei Angouw menjadi salah satu yang paling berpeluang diusung.
Terkait hal ini, Pengamat Politik Dr Maikel Mamentu menilai untuk penentuan posisi baik papan 1 ataupun dua PDI-P harus berhati-hati.
Apalagi menurutnya, Pilwako Manado menjadi dilema bagi PDI-P.
"PDI-P seakan dilema dalam menentukan kandidat di Pilwako Manado. Dikarenakan terdapat figur-figur kuat yang masuk dalam bursa baik papan 1 ataupun dua," katanya.
Di posisi papan satu misalnya, Akademisi Unsrat ini menyatakan bisa saja kejutan muncul kader lain yang diusung, misalnya dengan munculnya nama James Sumendap.
Untuk itu, PDI-P harus mempertimbangkan matang-matang siapa yang bakal dicalonkan nanti.
"Baik AA, JS ataupun RS sama-sama mempunyai akses besar di PDI-P Sulut. Sehingga PDI-P harus jeli dalam menentukan siapa yang diutus untuk Pilwako Manado," terangnya.
Sedangkan untuk papan dua, Mamentu menyebut ada baiknya menggunakan hasil survei, sehingga bisa diketahui mana yang betul-betul bisa memberikan dampak suara signifikan.
"Papan dua harus dilihat bukan hanya dari pengaruh di komunitas, melainkan harus secara keselurahan. Sehingga hasil survei harusnya dijadikan dasar sebagai penentu," terangnya lagi.
Selain itu, Mamentu menambahkan jalan keluar PDIP dalam menentukan calon Manado harus dilakukan konvensi.
Supaya nanti yang tidak terusung semua bisa legowo saling mendukung.
"Harus dilakukan konvensi saat penyampaian nanti. Supaya jangan ada yang merasa tak terkomodir dan beralih dukungan," tandasnya. (hem)